Menjadi Muslim Sewajarnya, Gus Baha: Bekerja Termasuk Ibadah Jangan sampai Mengambinghitamkan Masjid

16 Januari 2022, 19:18 WIB
Menjadi Muslim sewajarnya, Gus Baha: bekerja termasuk ibadah jangan sampai mengambinghitamkan Masjid. /Tangkapan layar YouTube.com/SANTRI GAYENG

RINGTIMES BALI – Simak bahasan Gus Baha mengenai sebagai seorang Muslim yang sewajarnya, banyak sekali aktifitas yang dapat dilakukan sebagai orang yang beragama islam.

Menjadi seorang Muslim yang sewajarnya, dari saran Gus Baha menyarankan untuk tidak terlalu menjadikan sunnah Islam sebagai alasan dalam semua aktifitas.

Bahkan menjadikan Masjid sebagai alasan dari semua perbuatan yang dilakukan, Gus Baha menuturkan bahwa bekerja termasuk ibadah.

Baca Juga: Pembahasan Soal PAI SMP Kelas 9 Halaman 212, 213, 214 Bab 10, Menyayangi Binatang dalam Syariat Penyembelihan

Jadi jika memang sedang sibuk bekerja tidak wajib untuk pergi sholat berjamaah di Masjid, namun jika menghendaki itu lebih baik dan besar pahalanya.

Setiap ulama yang berbicara seperti ini memiliki tujuan, agar agama Islam dibawa bedasarkan keikhlasan bukan tuntutan nafsu atau kepentingan pribadi.

Semua aktifitas yang halal hukumnya baik, bahkan Nabi Muhammad Saw bersabda “Setiap aktifitas orang muslim yang halal adalah ibadah”.

Baca Juga: Pembahasan Soal PAI SMP Kelas 9 Halaman 196, 197, 198 Bab 9, Tata Krama, Santun, dan Malu

Pernah kejadian ketika Nabi Muhammad sedang mengaji di Masjid, dan pemuda lewat sedang membawa cangkulnya di depan Rasulullah dengan santai.

Lantas para sahabat melihatnya dan berkata “Celaka betul pemuda itu, ada Rasulullah mengaji dia tidak ikut, dia berlalu saja sambil membawa cangkul”

Nabi Muhammad Saw pun menjelaskan “Kamu jangan berkomentar seperti itu, jika dia bekerja untuk menafkahi ibu atau anaknya yang lemah, maka dia juga sedang beribadah. Dan itu juga sunnahku”.

Baca Juga: Download Lagu 'Favorite Crime' dari Olivia Rodrigo MP3 MP4 Beserta Lirik, Sekali Klik

Akhirnya para sahabat sadar, karena untuk meramaikan Islam itu tidak harus semuanya mengaji di masjid, yang bekerja biarkan saja asalkan halal.

Meskipun begitu bukan artinya sebagai muslim tidak perlu ke masjid, karena dalam Islam sebagai umatnya kita juga dianjurkan untuk memakmurkan Masjid.

Jangan sampai masjid yang sudah dibangun megah ini menjadi sepi karena umatnya sibuk dengan urusannya masing-masing.

Baca Juga: Kunci Jawaban PKN Kelas 7 Halaman 92 Tabel 4.3 Keberagaman Agama di Sekitar Peserta Didik

Ketika sedang dalam keadaan tidak sibuk atau ada sedikit waktu untuk beribadah di masjid lebih baik dilakukan, namun jangan sampai mengambinghitamkan masjid.

Karena masih banyak sekali amalan-amalan Rasulullah yang dapat dilakukan sebagai umat Islam selagi itu merupakan aktifitas halal.

Rasulullah selalu berkata sampai para sahabat tidak bisa menampung, menyebut kebaikan dalam satu majelis sampai 63-70.

Baca Juga: Mana yang Lebih Baik, Sedekah atau Sholat Tahajud? Begini Kata Gus Baha Tentang Qiyamul Lail

Iman itu ada 63, Nabi Muhammad Saw mengatakan “Yang tertinggi ada kalimat tauhid Laa ilaha illallah”.

Kemudian yang terendah menyingkirkan hal-hal yang mengganggu orang mukmin di jalan, hal ini terus dikatakan-Nya.

Inilah penuturan Gus Baha mengenai menjadi seorang muslim yang sewajarnya, pandangan ini bersifat terbuka karena setiap ulama memiliki pendapatnya sendiri.***

Editor: Rian Ade Maulana

Tags

Terkini

Terpopuler