Tayangan itu menuai pro dan kontra di tengah masyarakat. Ada membela dan juga ada yang menyayangkan karena menganggap bagian dari politik identitas.
Hal itu pun perlu diantisipasi agar tidak menimbulkan kegaduhan serupa, jika dalam skala lokal Pulau Dewata, ada tokoh Bali yang menumpang citra diri dalam tayangan Puja Tri Sandya bagi umat Hindu, yang biasanya tayang setiap tiga kali sehari di penyiaran televisi lokal Bali.***