Agung Manik Danendra Kecewa Bali Batal Tuan Rumah World Beach Games 2023, Pertanyakan Sikap Gubernur Koster

- 6 Juli 2023, 00:51 WIB
Foto: Ilustrasi Tokoh Publik Bali Agung Manik Danendra AMD (kiri), Gubernur Bali Wayan Koster (kanan).
Foto: Ilustrasi Tokoh Publik Bali Agung Manik Danendra AMD (kiri), Gubernur Bali Wayan Koster (kanan). /Istimewa for Ringtimes Bali Pikiran Rakyat/Ist.

"Pembatalan ini agak aneh ya, apalagi karena masalah anggaran yang tidak turun katanya. Ini ajang dunia kok bisa sesuatu yang sudah dipersiapkan begitu lama, malah mendadak batal karena anggaran? Jangan sampai ini preseden buruk di dalam dunia olahraga kita ke depannya. Sudah disiapkan lama eh kena prank batal dengan alasan politis. Malu kita, apa kata dunia?" tambah tokoh yang tidak suka pamer, low profile dan gemar berbagi, membantu pembangunan pura di nusantara hingga viral dengan sebutan The Real Sultan Dermawan Bali ini.

Agung Manik Danendra AMD sendiri dikenal sebagai putra dari tokoh pendidikan Bali, Ayahandanya adalah pejuang kemerdekaan RI yang merupakan Ketua Legiun garis depan dan pernah mendapatkan bintang gelar kehormatan dari Presiden Soeharto. Selain itu AMD juga dikenal sebagai pihak yang terus mensupport Bali untuk bergerak maju dalam segala bidang, termasuk dunia olahraga, kreativitas anak-anak generasi Z dan milenial hingga memberdayakan UMKM.

"Jadi sebagai insan olahraga dan masyarakat Bali tentu kita sangat sedih dengan batalnya World Beach Games 2023 di Bali. Mimpi atlet-atlet kita untuk bisa berprestasi internasional juga terkubur. Semoga ini jadi pelajaran berharga bagi pemimpin Bali agar mulat sarira, jangan bengkung, tidak mendengar aspirasi dan suara rakyat," pungkas pria yang dinilai banyak kalangan sebagai sosok yang tepat memimpin Bali, serta dianggap sebagai sosok yang paling berani nindihin jagat Bali.

Tokoh masyarakat Bali lainnya dan termasuk para warganet atau netizen sependapat dengan tokoh publik Agung Manik Danendra AMD. Mereka menyayangkan batalnya event dunia ini dan masalah anggaran tidak pas dipakai alasan batalnya Bali sebagai tuan rumah World Beach Games 2023. Yang lebih mengherankan lagi Gubernur Koster membiarkan begitu saja batalnya event dunia ini yang tentu sangat mencoreng citra Bali serta juga merugikan pariwisata dan perekonomian Bali.

Akibat Bali mundur sebagai tuan rumah World Beach Games 2023, mata publik pun langsung tertuju kepada Gubernur Koster dan banyak pernyataan muncul kenapa sampai Bali batal lagi menjadi tuan rumah dalam event olahraga bertaraf internasional ini. Bullyan dan hujatan para warganet atau netizen pun kembali meledak di media sosial mempertanyakan apakah pembatalan ini lagi-lagi ulah Gubernur Koster yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini walaupun narasi dan alibi yang muncul ke publik adalah karena alasan tidak adanya anggaran pemerintah.

"Batal lagi Bali jadi tuan rumah event besar. Apakah ini gara-gara Israel Effect dan ditolak lagi oleh Pak Gubernur ya? Jadi deh kita dua kali kena prank," kata salah satu netizen di sosial media.

"Harusnya Bapak Gubernur Koster sebagai pemimpin di Bali bertanggung jawab dan memperjuangkan World Beach Games ini. Atau jangan-jangan sebenarnya Pak Gubernur yang menolak tapi pake alibi tidak ada anggaran pemerintah?," komentar netizen lainnya.

"Itu proyek-proyek mercusuar Pak Gubernur Koster di Bali yang banyak mangkrak itu gimana anggarannya kok cepet turun? Proyek nggak jelas lagi. Kalau World Beach Games ini program olahraga mendatangkan banyak manfaat untuk masyarakat Bali dan pariwisata Bali kok tidak diperjuangkan," ungkap salah satu tokoh Bali.

Senada dengan hal tersebut, Tokoh Puri Anom Tabanan, Anak Agung Ngurah Panji Astika juga mengaku prihatin dan kecewa dengan batalnya Bali sebagai tuan rumah World Beach Games 2023 yang pelaksanaannya sudah di depan mata tapi kini malah berakhir tragis. "Sebagai masyarakat Bali kita ikut prihatin dan ikut malu juga. Bagaimanapun komitmen itu harus dijaga. Ini komitmen negara lho. Ini tanggung jawab KOI (Komite Olimpiade Indonesia) yang mengatasnamakan negara, bukan perusahaan pribadi dan juga tanggung jawab Pemprov Bali dalam hal ini Bapak Gubernur karena kita sudah menyatakan siap sebagai tuan rumah," ujar Panji Astika.

Panji Astika yang pernah maju sebagai Calon Bupati Tabanan pada Pilkada Tabanan 2020 ini menilai, batalnya event olahraga dunia bakal menjadi preseden buruk dan stigma negatif bagi Bali karena dalam beberapa bulan ini sudah dua event olahraga besar batal digelar, yakni Piala Dunia U-20 dan World Beach Games 2023. Dirinya pun mencium kentalnya aroma kepentingan politik dalam batalnya event tersebut.

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah