Indonesia dan Inggris Jalin Kerjasama Program Transportasi Rendah Karbon

7 Juli 2022, 10:07 WIB
Indonesia dan Inggris jalin kerjasama program transportasi rendah karbon. /dok. Kementerian Perhubungan

RINGTIMES BALI - Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Inggris menyepakati program kerjasama program Transportasi Rendah Karbo pada Selasa, 5 Juli 2022. 

Kerjasama Program Transportasi Rendah Karbo dilaksanakan dengan seremonial peluncuran program bernama ‘Future Cities : UK-Indonesia Low Carbon Partnership. 

Program Transportasi Rendah Karbo ini merupakan kerjasama kedua yang bertujuan, untuk mitigasi dampak perubahan iklim melalui pengembangan transportasi publik yang ramah lingkungan. 

Baca Juga: Kemenparekraf Promosikan Hari Pariwisata Dunia di Bali pada September 2022 dalam NTOs Meeting

Diketahui sebelumnya bahwa Dirjen Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno menandatangani kesepakatan Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins yang dilakukan oleh Jenderal Kemenhub Novie Riyanto bersama Duta Besar Inggris.

Dilansir dari website resmi Kementerian Perhubungan, bahwa penandatanganan tersebut merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman yang telah ditandatangani oleh Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi pada Juni 2022. 

“Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan menyambut baik pelaksanaan program kerjasama ini, yang diharapkan dapat membantu pengembangan sistem transportasi perkotaan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan di Indonesia," kata Dirjen Hendro.

Baca Juga: Pemkot Denpasar Datangi Rumah Warga untuk Percepat Vaksinasi Booster Covid-19

Upaya ini dilakukan untuk mengatasi mitigasi dampak perubahan iklim di Indonesia, dan dalam tugaskan Kemenhub memiliki kontribusi pada penurunan emisi (dekarbonisasi) di sektor transportasi sesuai RPJMN 2020-2024. 

“Kami tengah mengembangkan sejumlah angkutan umum massal perkotaan baik dalam bentuk Bus Rapid Transit (BRT) maupun di sektor perkeretaapian yang berbasis rel, yang terintegrasi dan juga menggunakan energi listrik," ujarnya.

"Melalui kerjasama ini, diharapkan upaya tersebut dapat dilakukan dengan lebih terukur, terstruktur, terakselerasi dan lebih andal dalam merencanakan dan mengimplementasikan sistem transportasi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan,” lengkapnya.

Baca Juga: DPRD Bali Masih Kaji Lokasi Proyek Terminal LNG: Protes Masyarakat Tentu Kami Dengarkan

Pemerintah Inggris memberikan dukungan pendanaan sebesar 9 Juta Poundsterling atau sekitar Rp. 162 Miliar, untuk pengembangan transportasi perkotaan yang ramah lingkungan di sejumlah provinsi di Indonesia. 

Melalui kerjasama program ini, kedua negara ingin menangkap peluang besar dalam pengembangan peta jalan untuk elektrifikasi kendaraan umum, pengintegrasian solusi ramah iklim ke dalam pembangunan nasional dan daerah, serta perancangan proyek transportasi rendah karbo. 

Terdapat lima proyek pada kerjasama program Future Cities tersebut, yaitu integrasi pengembangan LRT, transit-oriented development dan land value capture di Metropolitan Semarang.

Baca Juga: Hadi Tjahjanto Fokus Selesaikan 3 Persoalan Agraria di Indonesia

Kedua, transisi menuju transportasi rendah karbon yang inklusif melalui perbaikan aspek keselamatan bagi kaum rentan.

Ketiga, penguatan transportasi kota berkelanjutan di kota pesisir. Keempat, dekarbonisasi transportasi yang inklusif di Indonesia, yang terakhir mobilitas bersih untuk area metropolitan Jakarta. 

Pemerintah Indonesia berharap melalui kerjasama program Transportasi Rendah Karbo ini dapat menekan mitigasi dampak iklim di Indonesia serta meningkatkan perekonomian Negara.***

 

Editor: Annisa Fadilla

Tags

Terkini

Terpopuler