Network
RINGTIMES BALI - Platform digital end-to-end property-tech di Indonesia, yaitu Pinhome, meluncurkan laporan Pinhome Indonesia Residential Market Report 2023 & Outlook 2024.
Dalam laporan itu disebutkan, Provinsi Bali sebagai salah satu destinasi favorit untuk investasi properti di tahun 2024. Hal ini sejalan dengan pulihnya sektor pariwisata yang memberikan dorongan signifikan terhadap meningkatnya permintaan untuk rumah baru di Pulau Dewata.
Kebangkitan industri pariwisata, tidak hanya memikat investor lokal saja, melainkan menarik juga perhatian para investor asing. Mereka melihat Bali sebagai lokasi investasi properti sangat menjanjikan. Terlebih hadirnya kebijakan Golden Visa oleh pemerintah, yang dirancang khusus untuk menarik investor asing.
Selain Bali, sejumlah wilayah dengan pembangunan infrastruktur signifikan seperti Sidoarjo, Tangerang, Bandung Barat; dan juga wilayah kawasan industri seperti Jababeka, Karawang, Setu. Diprediksi memiliki prospek yang cerah terhadap permintaan pasar properti.
CEO dan Founder Pinhome, Dayu Dara Permata mengatakan, hadirnya laporan Indonesia Residential Market Report 2023 & Outlook 2024 ini sebagai perwujudan komitmen Pinhome untuk menyediakan wawasan yang berharga, terutama dalam dunia properti bagi semua pemangku kepentingan.
"Melalui laporan ini, kami berharap dapat memberikan tambahan wawasan berharga untuk calon pemilik rumah, pembuat kebijakan, dan pemain industri dalam menghadapi tantangan kepemilikan rumah di Indonesia," jelas Dayu dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (16/3/2024).
Baca Juga: Disetujui Kemendagri, TPP ASN Jembrana Segera Cair
Kedepannya, Dayu mengatakan, Pinhome akan terus berinovasi dan bekerjasama dengan berbagai pihak untuk membuka akses kepemilikan properti guna mewujudkan mimpi generasi muda Indonesia dalam memiliki rumah.
Dayu menambahkan, berdasarkan analisa data pengguna platform Pinhome sepanjang tahun 2023, ditemukan beberapa hal menarik seputar tren properti residensial, seperti permintaan akan rumah melonjak naik hingga 27%. Salah satunya lonjakan permintaan rumah baru di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang dipicu oleh pembangunan infrastruktur signifikan, seperti pembangunan jalan tol Serpong-Bogor via Parung.
