Bawaslu Akui 3 Kali Surati KPU terkait Sirekap

- 29 Februari 2024, 17:41 WIB
Anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty. ~
Anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty. ~ /Ringtimes Bali/Pikiran Rakyat Media Network/Ist

RINGTIMES BALI - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI mengakui mengatensi serius terkait permasalahan dalam Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap). Bahkan Bawaslu menyatakan telah bersurat kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI terkait hal ini.

"Berkenaan dengan Sirekap, kami sudah berkirim surat kepada KPU sebanyak 3 kali. Pertama, tanggal 13 Februari sebelum hari pemungutan suara yang pada intinya mempertanyakan, menegaskan kembali soal akses kepada Bawaslu terhadap Sirekap," tutur Anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty, Rabu (28/2/2024).

"Kedua, mengingatkan kembali. Karena beredar informasi berkenaan dengan Sirekap yang masih dalam perkembangan, padahal sudah akan masuk pungut hitung," sambung Lolly.

Selanjutnya, surat kedua itu dikirim Bawaslu pada 17 Februari 2024. Dalam suratnya itu mengingatkan KPU bahwa Sirekap merupakan alat bantu, sehingga tidak mengalahkan proses manual berjenjang.

"Yang kedua, menghentikan tayangan Sirekap untuk sementara. Karena kami mendapatkan banyak masukan soal tidak sinkronnya data di Sirekap. Ketiga, 19 Februari, intinya menyatakan bahwa mempertanyakan meminta penjelasaan kepada KPU berkenaan dengan informasi terjadinya penundaan rekapitulasi di tingkat Kecamatan dengan alasan untuk optimalisasi Sirekap," jelasnya.

Baca Juga: Jokowi Resmi Berhentikan Senator Arya Wedakarna

Terhadap surat ini, KPU pun disebutnya memberikan jawaban pada 21 Februari 2024. Inti dalam surat ini yang dijawab adalah surat tertanggal 17 dan 19 Februari yang menyatakan bahwa tidak ada upaya untuk melakukan penundaan rekapitulasi.

"Tapi semata-mata untuk proses persiapan rekapitulasi di tingkat Kecamatan. Di mana optimalisasi Sirekap diperlukan. Kami perlu menegaskan, Bawaslu sudah jauh-jauh hari mengingatkan Sirekap, sekali lagi alat bantu, dan alat bantu tidak boleh mengalahkan soal rekapitulasi yang dilakukan secara manual berjenjang," tegas mantan Anggota Bawaslu Provinsi Jawa Barat periode 2018-2023 ini.

"Selain itu, terhadap carut marutnya informasi berkenaan dengan akurasi Sirekap, kami menginstruksikan jajaran Pemilu untuk selalu melakukan pengwasan melekat dalam proses rekapitulasi di tingkat Kecamatan untuk menyandingkan C hasil, C hasil salinan, dan sirekap. 3 ini kemudian kami mintakan untuk selalu disandingkan," pungkasnya.***

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x