Pemprov Bali Sambut Positif Kajian Survei KemBali Becik Terkait Emisi Gas Rumah Kaca

- 29 September 2023, 04:55 WIB
Kepala Dinas  Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali, Ida Bagus Setiawan~
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali, Ida Bagus Setiawan~ /Andre Putra/Ringtimes Bali/Pikiran Rakyat Media Network

RINGTIMES BALI - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali melalui Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM menyambut baik kajian yang dilakukan KemBali Becik terkait survei emisi gas rumah kaca.

Diharapkan kajian tersebut bisa membantu dan berkolaborasi bersama dengan pemerintah untuk mengimplementasikan hasil kajian. Apalagi tantangan ke depannya Bali ditargetkan net zero emission di tahun 2045.

"Sebab kemitraan pemerintah harus dengan banyak sektor, karena bagaimana agar kita tidak hanya membuat studi kajian, namun juga implementasinya," harap Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali, Ida Bagus Setiawan, di Desa Potato Head Seminyak, Kuta, Kabupaten Badung, Rabu (27/9/2023).

Sementara Kepala Bidang ESDM Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Bali Ida Bagus Ari Chandana menambahkan, bahwa Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali juga memiliki berbagai strategi yang sedang dijalankan guna menekan emisi gas rumah kaca dan mempercepat net zero emission di tahun 2045.

Yaitu mulai dari membuat regulasi serta melakukan kerja sama dengan berbagai pihak, dan membuat peta jalan. Ia juga menjelaskan, saat ini pembangkit listrik tenaga surya merupakan yang terbanyak di Bali dibandingkan pembangkit listrik tenaga lainnya.

Seperti diketahui KemBali Becik telah membuat kajian terkait emisi gas rumah kaca dari sektor pariwisata di Bali yang mencapai 0,02479 ton CO2 per orang per hari. Angka ini setara dengan 3.016 smartphones yang terisi daya.

Selain itu hasil survei juga menjelaskan, rata-rata wisatawan menghabiskan waktu sebanyak 14 hari di Bali dalam sekali kunjungan. Dari rata-rata kunjungan, terdapat emisi gas rumah kaca yang dihasilkan sebanyak 0.34709 ton CO2 per orang per kunjungan (14 hari) atau setara dengan 42.221 smartphones yang terisi daya.

"Harapannya melalui pemaparan survei dan kegiatan ini, dapat memulai diskusi dengan pemangku kepentingan supaya kita dapat bersama-sama bersinergi. Lewat diskusi panel ini ada banyak ide yang bermunculan dan rencana kebijakan yang akan dijalankan. Jadi kami dari KemBali Becik berharap semoga survei ini bisa membantu untuk mempercepat kebijakan Net Zero untuk Bali di tahun 2045," harap Project Lead KemBali Becik, Michelle Winowatan.

KemBali Becik sendiri merupakan komunitas yang terus berkampanye secara kolaboratif dengan tujuan untuk mendorong dekarbonisasi ekonomi, khususnya di sektor pariwisata. Hal ini digerakkan melalui berbagai bentuk inisiatif seperti misalnya direktori Green Pages untuk bisnis-bisnis berkesadaran lingkungan; Travelers’ Pledge untuk mendorong wisatawan agar lebih bertanggung jawab saat berlibur; dan banyak kegiatan lainnya.***

Editor: Dian Effendi


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah