Network
RINGTIMES BALI - Founder Primakara University, I Made Artana, S.Kom.,M.M, menyebut minat generasi muda bekerja sebagai programmer di lingkup perusahaan dan instansi di Indonesia sangatlah memprihatinkan.
Padahal menurutnya banyak lulusan-lulusan programmer terbaik yang dihasilkan oleh berbagai kampus IT di negeri ini.
"Tetapi kebanyakan mereka (programmer) lebih nyaman bekerja untuk perusahaan asing di luar negeri. Sebab perusahaan asing memiliki jam kerja fleksibel dengan sistem remote (kerja jarak jauh), jadi bisa bekerja dari mana saja. Berbeda dengan kebanyakan perusahaan lokal yang menerapkan sistem jam kerja kantoran," kata Made Artana kepada awak media di Denpasar, Rabu (9/8/2023).
Hal ini, menurut Artana menjadi penyebab utama banyak perusahaan lokal Tanah Air kelimpungan mencari programmer handal, yang bertugas mengembangkan perangkat lunak (software) atau aplikasi milik perusahaan tersebut.
"Selain juga faktor penghasilan lebih menggiurkan diberikan perusahaan asing ketimbang perusahaan lokal. Contoh di perusahaan asing mereka bisa mendapat bayaran perbulan mencapai USD 1.000 dollar (sekitar Rp 15 juta). Sedangkan bekerja di perusahaan lokal mungkin hanya sekitaran lebih dari UMR daerah," ucapnya.
Lebih lanjut menurut akademisi yang juga menjabat Rektor Primakara University ini mengungkapkan dimasa kini, era digitalisasi telah berkembang begitu pesat yang menyebabkan pekerjaaan di bidang industri digital seperti programmer memiliki banyak peminat, terutama bagi kaum pekerja di generasi Z ( kelahiran 1997-2000-an)
"Meskipun metode belajarnya cukup sulit, banyak menghitungnya seperti matematika yang jauh lebih kompleks. Tetapi percayalah hasil yang didapatkan bagi lulusan ini sangatlah berprospek dimasa depan," tuturnya.
Oleh sebab itu, ia mengatakan Primakara University sebagai kampus IT yang memiliki reputasi baik di Bali telah siap melahirkan programmer handal dan berkualitas mumpuni. Sehingga nantinya lulusan Primakara mampu diserap untuk bekerja di berbagai perusahaan, baik lokal maupun luar negeri.
"Karena ini juga menjadi dukungan kita terhadap pemerintah, untuk menghasilkan lulusan programmer berkualitas demi terciptanya industri digital negeri ini," tandasnya. ***
