Hal ini sesuai dengan RPJMN bahwa kemenparekraf berkewajiban untuk membina Desa Wisata.
“Kami mengundang semua pihak yang berkepentingan karena Desa Wisata ini sangat menyentuh pembangunan yang berkelanjutan,” jelasnya
Lebih lanjut dikatakan, kedepan desa wisata yang telah masuk nominasi agar terus dikembangkan dan diberikan sentuhan kegiatan.
Sehingga kedepannya mampu secara berkelanjutan meningkatkan perekonomian masyarakat. Hal ini terlebih desa wisata mampu menjadi solusi atau pemenang saat pandemi Covid-19 melanda beberapa waktu lalu.
“Desa Wisata menjadi pemenang pandemi yang bisa menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan target Tahun 2024 sebanyak 4,4 Juta lapangan pekerjaan,” ujarnya
Secara kualitas, Sandiaga Uno memberikan apresiasi terhadap Desa Wisata Serangan dan desa wisata lainya di Bali. Dimana, pihaknya menilai pengelolaan desa wisata telah memenuhi standar internasional.
“Kualitasnya kalau ini menurut saya kelas dunia, saya sudah berkeliling desa wisata tak hanya di Indonesia tapi di belahan dunia lainya, Desa Wisata Serangan dan desa wisata yang ada di Bali ini pengelolaannya sangat maju dan sangat memberdayakan masyarakat, pemerintah tinggal melaksanakan fasilitasi,” ujar Sandiaga Uno
Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan, pengembangan desa wisata perlu didukung dengan manajemen atau pengelolaan dengan kelembagaan yang solid, fleksibel dan sederhana serta dinamis.
Sehingga pengelolaan desa wisata harus mandiri, melibatkan tokoh desa dan masyarakat setempat serta berbasis pada asas manfaat bukan asas keuntungan (profit oriented).
Dikatakan Jaya Negara, Pemerintah Kota Denpasar dan Masyarakat Kelurahan Serangan pada khususnya merasa berbahagia atas masuknya desa wisata serangan dalam 75 besar Desa Wisata Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 dari total 4.573 desa wisata yang telah terdaftar di platform Jadesta.