Gabah Hasil Panen Raya Tak Penuhi Stok, Bapanas: Terpaksa Impor 2 Juta Ton Beras

- 28 Maret 2023, 16:45 WIB
Badan Pangan Nasional (Bapanas)/ National Food Agency (NFA) menyampaikan bahwa gabah hasil panen raya tidak memenuhi stok, sehingga pemerintah terpaksa harus mengimpor 2 juta ton beras agar mencukupi Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
Badan Pangan Nasional (Bapanas)/ National Food Agency (NFA) menyampaikan bahwa gabah hasil panen raya tidak memenuhi stok, sehingga pemerintah terpaksa harus mengimpor 2 juta ton beras agar mencukupi Cadangan Beras Pemerintah (CBP). /Foto/Tati/KC/

RINGTIMES BALI- Badan Pangan Nasional (Bapanas)/ National Food Agency (NFA) menyampaikan bahwa gabah hasil panen raya tidak memenuhi stok, sehingga pemerintah terpaksa harus mengimpor 2 juta ton beras agar mencukupi Cadangan Beras Pemerintah (CBP).

Kepala Bapanas/NFA Arief Prasetyo Adi saat Konferensi Rembung Pangan di Jakarta, mengatakan bahwa keputusan untuk melakukan impor bukan hanya dari Bapanas saja, melainkan sesuai hasil rapat internal bersama pihak-pihak terkait yang termasuk di dalamnya Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan.

Lebih lanjut dijelaskan Arief bahwa Bapanas telah mengundang sebanyak 25 penggiling padi besar agar mau menambahkan stok beras bulog. Hal ini dilakukan sebelum adanya keputusan untuk mengimpor beras.

Akan tetapi, penggiling padi besar seperti Sumber Raya, Wilmar, dan Top Koki menyatakan bahwa mereka juga masih sangat terbatas untuk memenuhi kebutuhan stok sendiri. Sehingga para penggiling padi ini hanya mampu setor sebanyak 1000-5000 ton beras ke Bulog.

Baca Juga: Viral Warga Puncak Gerebek Warung Bakso yang Buka Siang Hari, MUI Bogor Gelar Rakor

Arief menjelaskan bahwa sebelum mengundang penggiling padi besar ini stok beras Bulog berjumlah 220 ribu ton. Sedangkan, dari hasil top up stock atau stok dari 25 penggiling padi besar ini hanya menyetor sebesar 60 ribu ton.

Sementara itu, pada saat stok Bulog terbatas, pemerintah juga memberi tugas kepada Bulog untuk memberikan bantuan pangan beras kepada 21,353 juta keluarga penerima manfaat (KPM), dengan masing-masing penerima sebesar 10 kg.

“Kalau Bulog satu kali jalan, itu digelontarkan semua berarti stok Bulog itu kurang, nol. Apakah mau membiarkan stok Bulog nol?,” ucap Arief, dilansir dari Antara, Selasa, 28 Maret 2023.

Menurut penjelasan Arief, penugasan kepada Bulog untuk impor 2 juta ton beras ini, berdasarkan surat keputusan dari Menteri BUMN Erick Thohir, yang memberi kuasa kepada Bulog melalui Kepala Bapanas/NFA.

Halaman:

Editor: Mahatmanta

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x