Baca Juga: BPOM Temukan Obat Tercemar EG DEG, Kemenkes: Jangan Dikonsumsi
Hadir juga pada kesempatan tersebut, Ketua Panitia Seminar Dr. dr. Budi Palarto, Sp.OG, yang menjelaskan terkait pelaksanaan seminar tersebut adalah bagian dari kegiatan PB IDI melalui kerja sama dengan IDI Wilayah Jateng.
Menurutnya, kegiatan yang digelar tersebut bertujuan untuk mentransformasikan pengobatan dengan bahan alami atau pengobatan tradisional yang disesuaikan dengan kemajuan serta perkembangan teknologi, karena Indonesia punya keragaman hayati yang bisa dijadikan sumber daya pengobatan alami, maka melalui kegiatan tersebut dilakukan yang namanya sosialisasi fitofarmaka.
Fitofarmaka sendiri berarti sediaan obat berbahan alami yang secara ilmiah telah dibuktikan keamanan serta khasiatnya, melalui uji klinik dan praklinik. Sehingga, bahan baku dan produk yang digunakan sudah distandarisasi.
Ia berharap melalui kegiatan ini, keberlanjutan penerapan ilmu fitofarmaka bisa rutin diadakan, sehingga masyarakat bisa merasakan manfaatnya.***