Network
RINGTIMES BALI - Harga gorengan terancam naik pasca diterapkannya Harga Eceran Tertinggi (HET) Liquefied Petroleum Gas (LPG) tabung 3 kilogram di Bali per tanggal 16 Januari 2023.
Adapun HET LPG 3 kilogram saat ini yakni Rp18.000 dari sebelumnya Rp14.500. Kebijakan ini mengacu pada Peraturan Gubernur Bali Nomor 63 Tahun 2022 Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Gubernur Nomor 48 Tahun 2014 tentang Harga Eceran Tertinggi (HET) Liquefied Petroleum Gas (LPG) Tabung 3 Kilogram.
Salah satu pedagang yang terkena imbas penyesuaian HET ini yaitu Ida Kusuma Wati (50) yang sudah berjualan lebih dari 15 tahun di Pasar Kreneng, Denpasar.
Baca Juga: Fenomena Super New Moon Berpotensi Sebabkan Banjir Rob di Pesisir Bali
"Sudah dengar (penyesuaian HET) dari langganan yang biasa antar gas ke sini. Yang paling mahal biasanya Rp18 ribu," ujarnya pada Rabu, 18 Januari 2023.
Sejak tanggal 16 Januari 2023, ia telah mendapatkan informasi kenaikan harga LPG 3 kilogram dari warung langganannya.
Harga LPG 3 kilogram melonjak pada kisaran Rp20 ribu atau sampai pada Rp22 ribu.
Baca Juga: Sekda Adi Arnawa Hadiri Bakti Piodalan di Pura Dalem Sukun dan Melanting Banjar Muluk Babi Sangeh
"Rasanya khawatir dan berat, tapi saya ikut saja. Rata-rata mungkin bisa Rp20 ribu atau di atas Rp22 ribu," ungkapnya.
Terlebih ia harus menyediakan stok gas dalam jumlah yang besar.
Dalam satu kali goreng untuk 284 pcs tahu goreng, Ida menggunakan satu LPG 3 kilogram.
Baca Juga: Sekda Adi Arnawa Pantau Seleksi PPPK Guru, Harapkan Tenaga Lain Bisa Nyusul Secara Bertahap
"Sebenarnya ini memberatkan rakyat dengan keadaan yang belum begitu normal begini. Rencananya saya juga bakal naikin harga," kata Ida.
Disebutkan gorengan yang biasanya dijual seribu rupiah per pcs-nya bisa naik menjadi Rp5 ribu untuk 4 pcs gorengan.
Dengan kondisi ini, harga gorengan yang dijualnya pun bisa jadi akan terus naik tergatung pada situasinya dan lonjakan harga LPG 3 kilogram.***
