RINGTIMES BALI - Desa Adat Bugbug, Kecamatan/Kabupaten Karangasem memiliki tradisi yang dinamakan Usaba Manggung Aci Sumbu.
Tradisi yang dilaksanakan oleh umat Hindu tersebut dilaksanakan setiap satu tahun sekali, tepatnya pada saat Rahina Purnama Sasih Kasa di Pura Desa Bugbug.
Yang menjadi ciri khas unik dari tradisi tersebut adalah ritual proses membuat Rerajahan Yamaraja.
Baca Juga: Wahana Flying Fish Murah di Tanjung Benoa, Rp100 Ribu Bisa Uji Adrenalin Terbang di Atas Laut
Dilansir dari Instagram @karangasemterkini, berdasarkan sastra dresta adat Bugbug, Rerajahan Yamaraja yang digunakan sebagai sarana pendukung ritual Upacara Usaba Manggung Aci Sumbu sangat disakralkan dan dilestarikan.
Masyarakat setempat yakin bahwa Rerajahan Yamaraja dapat digunakan sebagai penolak gering sasab mrana dan pengurip buwana (penolak bahaya dan obat).
Dalam proses pembuatan gambar rerajahan menggunakan alat berupa punggalan tangkai Taru Dapdap yang sudah diruncingkan dan serbuk pamor putih untuk mewarnai.
Baca Juga: Rekomendasi Wisata Waterpark di Kuta Bali
Batok kelapa juga digunakan sebagai tempat untuk menaruh serbuk pamor putih yang sudah dicampur dengan air sehingga akan menjadi encer seperti cat.