Zaenal mengungkapkan bahwa padatnya jumlah umat yang ziarah tidak begitu terlihat, karena mereka datang satu persatu.
Baca Juga: Download Lagu Love Yourself dari Justin Bieber MP3 MP4, Beserta Lirik
Sebagai antisipasi kerumunan juga pihak Pemakaman Wanasari Maruti membuka dua pintu, agar keluar dan masuk pengunjung jadi lebih tertib.
Selain itu, sejumlah pos kebersihan disiapkan dengan air mengalir agar peziarah senantiasa mencuci tangan dan tak ada penyebaran virus Covid-19.
Peziarah yang datang umumnya melakukan doa dan nyekah di makam yang dituju.
Tradisi ini ternyata mendatangkan dampak positif bagi pemilik UMKM sekitar makam.
Salah satunya pedagang bunga bernama Ketut Darmiasih (43).
Baca Juga: Kecelakaan Mobil di Jalan Jurusan Singaraja – Pedawa, Sopir Diduga Mengantuk
Ketut yang bukan umat Muslim turut mendapat cipratan rezeki dari padatnya pengunjung makam.
Terbukti pada hari kemarin, Ketut mendapat omset mencapai Rp500.000, nilai yang tidak bisa didapat jika tak ada hari raya seperti ini.
Pedagang kecil yang berjualan di depan makam sehari-hari ini, menjajakan bunga dan air seharga Rp5.000 dan setangkai mawar Rp3.000.