RINGTIMES BALI – Pimpinan Pusat Muhammadiyah berusaha mendorong pemerintah Indonesia agar bisa berperan aktif dalam upaya mencari resolusi damai di tengah konflik antara Rusia dan Ukraina.
Salah satu cara yang disarankan Pimpinan Pusat Muhammadiyah adalah dengan mendesak PBB bertindak tegas soal invasi yang menyebabkan tragedi kemanusiaam.
Haedar Nasir selaku Ketua Umum PP Muhammadiyah mengungkapkan tidak ada alasan untuk tetap meneruskan agresi militer. Agresi ini menurutnya adalah warisan dari peradaban masa lalu yang destruktif.
Baca Juga: Bupati Tabanan Hadiri Upacara Pemelaspasan dan Berpesan Supaya Jaga Alam Sekaligus Persatuan
Ia juga mengungkapkan duka cita yang mendalam atas musibah yang menimpa arakyat Ukraina. Haedar Nashir berharap supaya invasi militer segera diakhiri dan masyarakat Ukraina bisa hidup seperti biasanya dan tidak terancam bahaya lagi.
Ia berpendapat, tragedi kemanusiaan yang disebabkan perang tidak boleh terjadi lagi di dunia modern. Hal itu karena tidak sesuai dengan HAM, global etik yang tinggi, serta nilai luhur peradaban modern.
“Kami berempati dan bersimpati pada bngsa Ukraina yang saat ini mengalami musibah. Ada macam-macam yang mengatakan ini sebagai invasi, agresi, atau operasi militer. Tapi apapun yang terjadi dan dialami masyarakat Ukraina adalah tragedi kemanusiaan yang tidak boleh terjadi di Dunia Modern,” ungkapnya seperti dikutip dari bali.antaranews.com 10 Maret 2022.
Ia juga menyampaikan bahwa Muhammadiyah secara tegas mengecam segala bentuk agresi serta neokolonialisme dalam bentuk apapun. Apalagi Indonesia juga mengalami pengalaman sejarah pahit tentang kolonialisme dan imperialisme.