Network
RINGTIMES BALI - Misteri jatuhnya pesawat MH370 2014 silam masih menyimpan teka-teki hingga kini.
Richard Godfrey adalah seorang insinyur luar angkasa yang menjadi salah-satu pemimpin pencarian MH370.
MH370 menghilang dari radar kontrol lalu lintas udara setelah 38 menit terbang dari Kuala Lumpur, Malaysia menuju Beijing, China.
Pesawat itu diduga terus terbang selama tujuh jam berdasarkan analisis data satelit dan radar.
Sebagaimana dilansir dari The Guardian pada Rabu, 22 Desember 2021, Godfrey melacak gangguan dalam gelombang radio menggunakan jaringan laporan propagasi sinyal lemah.
Menurutnya, dengan memetakan gangguan terebut bersama dengan satelit dapat membantunya untuk mengetahui lokasi tepat jatuhnya MH370.
Baca Juga: Misteri Hilangnya Pesawat MH370 Mulai Terpecahkan, Setelah 7 Tahun Menghilang
Keberminatan Godfret untuk mencari tahu nasib MH370 berasal dari kejadian yang sebelumnya pernah ia alami.
Tahun 2009 lalu, Godfrey terbang dari Rio de Janeiro ke Paris menggunakan Air France 447. Selang satu minggu, ada insiden terkait pesawat tersebut.
Air France 447 jatuh ke Atlantik dengan 228 orang di dalamnya.
Baca Juga: Media Malaysia Ungkap 3 Kekuatan Timnas Indonesia di Piala AFF 2020, Tak Hanya Mental Kuat
Kurang dari dua tahun dari pencarian yang dilakukannya, puing-puing utama dari pesawat berhasil ditemukan.
Sama halnya dengan kasus MH370, Godfrey ingin mendapat jawaban dari insiden itu.***
