Pasca Erupsi Gunung Semeru, Laporan Lanjutan Korban Terdampak 5 November 2021

- 5 Desember 2021, 14:30 WIB
Warga mengungsi di Gedung Sekolah yang Tidak Terdampak Erupsi Gunung Semeru.
Warga mengungsi di Gedung Sekolah yang Tidak Terdampak Erupsi Gunung Semeru. /Tangkapan Layar


RINGTIMES BALI –
BPBD Kabupaten Lumajang juga melaporkan terdapat 902 warga mengungsi yang tersebar di beberapa titik kecamatan, dengan rician sebagai berikut :

Dilansir dari siaran PERS BNPB pada 5 Desember 2021, 305 orang mengungsi di beberapa fasilitasi pendidikan dan balai desa di Kecamatan Pronojiwo dengan rincian :

-  ± 20 orang di SDN Oro-Oro Ombo 3

- ± 20 orang di Masjid Pemukiman Dusun Kampung Renteng Desa Oro-oro Ombo

- ± 25 orang di Balai Desa Sumberurip

Baca Juga: Gunung Semeru Keluarkan Awan Panas, BNPB Laporkan Kerusakan dan Jumlah Korban pada 5 Desember 2021   

- ± 25 orang di SDN Sumberurip 2

- ± 35 orang di SDN Oro-Oro Ombo 2

- ± 40 orang di Balai Desa Oro-Oro Ombo

-  ± 50 orang di Masjid Baitul Jadid Dsn. Supiturang

- ± 80 orang di SDN Supiturang 04

- Sebagian masyarakat lainnya mengungsi serta mengamankan diri di rumah keluarganya di sekitar ketinggian Dusun Kampung Renteng dan Dusun Sumberbulus, Desa Oro-Oro Ombo.

Sementara itu ada 409 orang mengungsi di 5 titik balai desa di Kecamatan Candipuro :

- Dusun Kajarkuning, Desa Sumberwuluh

- Dusun Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh

- Balai desa Sumbermujur

- Balai desa Penanggal

- Balai desa Sumberwuluh

Baca Juga: Penanganan Erupsi Gunung Semeru, BNPB Terjunkan Tim Reaksi Cepat dan Dorong Bantuan Logistik

Selanjutnya ada 188 orang mengungsi di 4 titik yang terdiri dari balai desa di Kecamatan Pasirian dan rumah ibadah sebagai berikut:

- Masjid Nurul Huda Alon² Pasirian

- Masjid Baiturahman Pasirian

- Balai desa Pasirian


- Balai desa Condro

Beberapa rumah warga tertutup material vulkanik serta jembatan Gladak Perak di Curah Kobokan yang menjadi akses penghubung Lumajang dan Malang terputus dikarenakan kejadian sebaran awan panas guguran Gunung Semeru.

BPBD Kabupaten Lumajang untuk membuka akses jalan Curah Kobokan  menggunakan alat berat wheel loader serta melakukan pendataan lanjutan terkait kerugian materil lainnya akibat peristiwa tersebut.

Baca Juga: Gunung Semeru Mengeluarkan Awan Panas, BNPB Percepat Bantuan Distribusikan Logistik dan Tim Reaksi Cepat (TRC)

Saat ini Gunung Semeru masih dalam status level 2 ‘waspada’ berdasarkan pemantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Pemantauan juga dilakukan pada kondisi udara melalui radar Accuweather Udara mencapai tingkat polusi tinggi serta berdampak negatif terhadap kelompok yang masuk dalam kategori rentan, yaitu ibu hamil, lansia, disabilitas serta anak-anak.

Sementara itu pantauan secara visual juga menunjukkan awas panas guguran telah berhenti dikarenakan kondisi hujan di sekitar puncak kubah lava Gunung Semeru.

BPBD terus melakukan koordinasi dengan perangkat desa setempat serta Pos Pengamat Gunung Api (PPGA) terkait pembaruan aktivitas Gunung Semeru.

BPBD Kabupaten Lumajang menghimbau kepada masyarakat setempat untuk tidak melakukan aktivitas di Daerah Aliras Sungai (DAS) Mujur Curah Kobokan dan DAS lainnya maupun beberapa tempat yang dimungkinkan menjadi tempat aliran guguran awan panas.***

Editor: Annisa Fadilla

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x