Network
RINGTIMES BALI – Gunung Semeru mengeluarkan awan panas pada hari Sabtu, 4 Desember 2021 pukul 15.00 WIB waktu setempat.
Letak Gunung Semeru berada di antara 2 Kabupaten yaitu Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang sehingga dikabarkan jembatan Galdak Perak yang menghubungan 2 kabupaten tesebut putus tekena lahar dingin beserta material bongkahan batu dan pasir.
Kejadian erupsi Gunung Semeru yang terkahir kali yaitu pada tahun kemarin 2020 tepatnya tanggal 1 Desember pukul 13.23 WIB waktu setempat, kejadian erupsi juga dilanda pada bulan yang sama Desember pada tahun 2021 ini.
Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi, Desa Sumberwuluh Candipuro Lumajang Gelap Gulita
Dikutip dari laman website Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada hari ini 5 Desember 2021:
Mulai pukul 14.47 WIB bahwa terjadi getaran banjir guguran awan panas dengan amplitudo maksimal 20 milimeter Pos Pengamatan Gunug Api (PPGA) Gunung Semeru yang berada di Pos Gunung Sawur , Dusun Poncosumo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
Visual abu vulkanik dari guguran awan panas sangat jelas teramati mengarah ke Besuk Kobokan beraroma belerang serta dari beberapa titik lokasi juga mengalami kegelapan akibat kabut dari abu vulkanik pada pukul 15.10 WIB PPGA Pos Gunung Sawur.
Baca Juga: Gunung Semeru Alami Peningkatan Aktivitas Vulkanik, Berikut Penjelasan Lengkap BNPB
Guguran lava pijar terpantau dengan jarak kurang 500 meter dengan pusat guguran berada kurang 500 meter di bawah kawah. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto pada hari 5 Desember 2021 pukul 8.00 WIB telah tiba di Surabaya kemudian akan melakukan perjalanan darat menuju Kabupaten Lumajang.
Letjen Suharyanto hingga saat ini masih menjabat Pangdam Brawijaya Jawa Timur telah memerintahkan Tim Reaksi Cepat Tanggap Darurat beserta Kedeputian Logistik peralatan BNPB untuk memberikan dukungan penuh kepada masyarakat terdampak erupsi Gunung Semeru.***
