Pasca Erupsi Semeru, Penanganan Darurat untuk Masyarakat Terdampak di Lumajang, Jawa Timur

- 5 Desember 2021, 08:26 WIB
Berikut pasca erupsi Gunung Semeru, penanganan darurat untuk masyarakat terdampak di Lumajang, Jawa Timur.
Berikut pasca erupsi Gunung Semeru, penanganan darurat untuk masyarakat terdampak di Lumajang, Jawa Timur. /Twitter.com/@BNPB_Indonesia

RINGTIMES BALI - Gunung Semeru telah mengeluarkan guguran awan panas dan banjir lahar (lava pijar) pada Sabtu, 4 Desember 2021.

Visual abu vulkanik dari guguran awan panas memiliki aroma belerang yang menyengat dan beberapa lokasi mengalami kegelapan akibat kabut dari abu vulkanik erupsi Gunung Semeru.

Peristiwa tersebut mengakibatkan dampak bagi lingkungan atau pemukiman, korban jiwa, dan kerugian lainnya. Masyarakat setempat yang terdampak erupsi, membutuhkan penanganan dengan cepat.

Baca Juga: Prediksi Tahun 2022 Menurut Perhitungan Kitab Al Firasah, Akan Terjadi Bencana Berkaitan dengan Air

Dalam proses penanganan darurat pasca erupsi Gunung Semeru, BNPB telah mengirimkan TRC (Tim Reaksi Cepat) untuk melakukan evakuasi, pelayanan, dan pendampingan bagi masyarakat terdampak.

Berbagai pihak juga membantu proses tersebut, seperti perwakilan dari beberapa kementrian dan lembaga lainnya.

Pihak BNPB juga telah berkoordinasi dengan TNI, untuk meminta bantuan berupa tenaga dari personel dan peralatan lainnya yang dibutuhkan untuk evakuasi korban.

Baca Juga: Gunung Semeru Alami Peningkatan Aktivitas Vulkanik, Berikut Penjelasan Lengkap BNPB

BNPB berharap Pemerintah Kabupaten Lumajang dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur benar-benar memastikan penanganan bagi masyarakat terdampak.

Sementara ini pelayanan pada masyarakat terdampak, salah satunya yakni pengiriman bantuan logistik berupa kelengkapan keperluan dasar untuk para pengungsi seperti makanan cepat saji, tenda darurat, terpal, selimut, matras, dan lain sebagainya.

Evakuasi terhadap korban luka-luka dan meninggal akan dilakukan secara tepat dan cepat oleh BNPB dan berbagai pihak lainnya. BPBD setempat juga akan terus melakukan pendataan terhadap warga yang mengungsi.

Baca Juga: Profil Kepala BNPB Mayjen TNI Suharyanto

Titik pengungsian warga yakni di Balai Desa Penanggal, Balai Desa Sumberwuluh, Masjid Jarit, dan rumah-rumah warga yang aman.

Pemerintah Kabupaten Lumajang menyebutkan kendala evakuasi korban, salah satunya medan yang sulit untuk dijangkau.

Disebutkan bahwa ada korban yang berada pada area penambangan pasir dan kantor pemilik tambang yang masih terjebak oleh material vulkanik yang panas.

Baca Juga: BNPB Kirim Bantuan Logistik ke Dua Desa Terisolir dengan Heli Chinook

Sejumlah korban luka-luka yang terdata telah dievakuasi ke Puskesmas Penanggal, dan sebagian besar dirujuk ke RSU Haryoto, RS Bhayangkara, dan RS Pasirian.

Pemerintah Kabupaten Lumajang juga menyampaikan bahwa jumlah warga yang mengungsi, sementara ini kurang lebih ada 300 KK. Warga tersebut berasal dari Curah Kobokan, Desa Sapiturang.

Peristiwa erupsi Gunung Semeru ini juga berdampak pada pemukiman seperti rumah-rumah warga banyak yang mengalami kerusakan parah, jembatan Gladak Perak terputus, dan banyak pohon tumbang di sepanjang jalan nasional menuju ke arah Malang.

Baca Juga: BNPB Berikan Bantuan Logistik Gempa Sulbar, Kemenko PMK Ucapkan Terima Kasih

Untuk menyikapi hal ini, BNPB menghimbau pada masyarakat untuk tetap tenang dan waspada, serta terus meng-update informasi resmi dari pemerintah, PVMBG, BNPB, BPBD, maupun Pemerintah Kabupaten Lumajang dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB akan meng-update informasi terkait penanganan darurat erupsi Gunung Semeru melalui konferensi pers setiap hari pukul 18.00 WIB.***

Editor: Rian Ade Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah