RINGTIMES BALI - Gunung Semeru telah mengeluarkan guguran awan panas dan banjir lahar (lava pijar) pada Sabtu, 4 Desember 2021.
Visual abu vulkanik dari guguran awan panas memiliki aroma belerang yang menyengat dan beberapa lokasi mengalami kegelapan akibat kabut dari abu vulkanik erupsi Gunung Semeru.
Peristiwa tersebut mengakibatkan dampak bagi lingkungan atau pemukiman, korban jiwa, dan kerugian lainnya. Masyarakat setempat yang terdampak erupsi, membutuhkan penanganan dengan cepat.
Baca Juga: Prediksi Tahun 2022 Menurut Perhitungan Kitab Al Firasah, Akan Terjadi Bencana Berkaitan dengan Air
Dalam proses penanganan darurat pasca erupsi Gunung Semeru, BNPB telah mengirimkan TRC (Tim Reaksi Cepat) untuk melakukan evakuasi, pelayanan, dan pendampingan bagi masyarakat terdampak.
Berbagai pihak juga membantu proses tersebut, seperti perwakilan dari beberapa kementrian dan lembaga lainnya.
Pihak BNPB juga telah berkoordinasi dengan TNI, untuk meminta bantuan berupa tenaga dari personel dan peralatan lainnya yang dibutuhkan untuk evakuasi korban.
Baca Juga: Gunung Semeru Alami Peningkatan Aktivitas Vulkanik, Berikut Penjelasan Lengkap BNPB
BNPB berharap Pemerintah Kabupaten Lumajang dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur benar-benar memastikan penanganan bagi masyarakat terdampak.
Sementara ini pelayanan pada masyarakat terdampak, salah satunya yakni pengiriman bantuan logistik berupa kelengkapan keperluan dasar untuk para pengungsi seperti makanan cepat saji, tenda darurat, terpal, selimut, matras, dan lain sebagainya.