Produsen Vaksin Berlomba-lomba Membuat Booster Vaksin Baru Imbas Kasus Omicron

- 2 Desember 2021, 13:02 WIB
Ilustrasi vaksin.
Ilustrasi vaksin. /pexels.com/Artem Podrez

RINGTIMES BALI – Produsen Vaksin dunia mulai berlomba-lomba membuat vaksin booster terbaru untuk mampu menangkal varian terbaru dari Covid-19 yang menurut data memiliki kemampuan penyebaran yang lebih tinggi.

Perusahaan-perusahaan besar seperti Pfizer dan BioNTech sudah mulai meneliti strain dan m-rna untuk digunakan untuk vaksin booster terbarunya.

Produsen utama vaksin dunia mengatakan pada hari jumat lalu bahwa mereka sedang bekerja untuk menyelidiki dan menyesuaikan suntikan yang digunakan untuk mampu menyesuaikan vaksin yang terbaru, dikutip dari Npr pada Rabu 1 Desember 2021.

Baca Juga: Kasus Omicron Terdeteksi di Berbagai Negara Eropa, Luhut: Tidak Perlu Panik

WHO telah melaporkan adanya strain baru yang memiliki kemampuan mutasi yang lebih cepat dibandingkan varian Delta yang sempat menjadi mayor train di dunia.

Varian yang dinamakan Omicron ini memiliki kemampuan mutasi yang lebih cepat sehingga dibutuhkan vaksin yang mampu bekerja sama cepatnya dengan mutasi virus ini.

Varian yang diberi nama Omicron ini masuk ke dalam kode virus B.1.1. 529.

Baca Juga: Update 17 Negara Terinfeksi Virus Omicron per 30 November 2021

Pihak pengembang vaksin seperti Pfizer mengungkapkan bahwa mereka sangat memerlukan data yang lebih banyak terkait dengan Strain terbaru ini paling lambat dalam 2 minggu.

 “Data ini akan memberikan lebih banyak informasi tentang apakah B.1.1.529 dapat menjadi varian  menjalar yang mungkin memerlukan penyesuaian vaksin kami jika varian tersebut menyebar secara global,” kata perusahaan tersebut dalam bahasa inggris.

Tidak hanya pada Pfizer dan BioNTech, perusahaan lain seperti Jhonson & Jhonson asal Amerika juga mengatakan pada hari jumat lalu bahwa mereka sedang dalam proses pengujian vaksin terhadap varian Omicron ini.

Baca Juga: Mencegah Perluasan Varian Omicron, WHO: Negara dan Masyarakat Harus ikut berkontribusi

“Kami memantau dengan cermat jenis virus COVID-19 baru yang muncul dengan variasi protein spike SARS-CoV-2 dan sudah menguji efektivitas vaksin kami terhadap varian baru yang menyebar dengan cepat di Afrika selatan,” kata J&J dalam bahasa inggris.

Perusahaan lain sekelas AstraZeneca juga sudah mulai menyelidiki varian terbaru tersebut.

Vaksin yang dikembangkan di Universitas Oxford ini diharapkan akan mampu memberikan respon cepat terhadap mutasi baru yang muncul.

Baca Juga: Virus Omicron 500 Persen Lebih Menular, Dokter di Afrika Selatan Ungkap Gejalanya Sangat Ringan

“AstraZeneca sudah melakukan riset di lokasi yang sudah teridentifikasi variannya, yakni di Botswana dan Eswatini,” kata perusahaan tersebut dalam bahasa Inggris.

Moderna, Salah satu perusahaan pembuat vaksin Asal Amerika juga sudah membuat booster 3 buah vaksin booster.

Booster ini dikhususkan pada varian Omicron yang memiliki kemampuan mutasi tinggi

Baca Juga: Mengenal Omicron, Varian Baru Virus Corona asal Afrika Selatan

“Sejak awal, kami telah mengatakan bahwa ketika kami berusaha untuk mengalahkan pandemi, sangat penting bagi kami untuk proaktif ketika virus berkembang,” kata CEO Moderna Stephane Bancel dalam bahasa Inggris.

Dengan dukungan penuh dari para pembuat vaksin dunia, bukan tidak mungkin pandemik ini akan segera berakhir. Jaga selalu kesehatan dan selalu menerapkan protokol kesehatan yang ketat.***

Editor: Sevie Safitri Rosalina

Sumber: NPR


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah