Produsen Vaksin Berlomba-lomba Membuat Booster Vaksin Baru akibat Varian Omricon

- 29 November 2021, 12:24 WIB
Ilustrasi vaksin
Ilustrasi vaksin /Unsplash/Towfiqu barbhuiya

 

RINGTIMES BALI – Produsen Vaksin dunia mulai berlomba-lomba membuat vaksin booster terbaru untuk mampu menangkal varian Omicron

Varian dari Covid-19 ini yang menurut data memiliki kemampuan penyebaran yang ljauh ebih tinggi.

Perusahaan-perusahaan besar seperti Pfizer dan BioNTech sudah mulai meneliti strain dan Mrna untuk digunakan untuk vaksin booster terbarunya.

Produsen utama vaksin dunia mengatakan pada hari jumat lalu bahwa mereka sedang bekerja untuk menyelidiki dan menyesuaikan suntikan yang akan digunakan.

Baca Juga: Pemerintah Berencana Hentikan PLTU Tahun 2060, Sri Mulyani dan Arifin Tasrif Angkat Suara

Penelitian ini dilakukan agar mampu melawan infeksi virus Omicron, dikutip dari Npr pada Senin 29 November 2021.

WHO telah melaporkan adanya strain baru yang memiliki kemampuan mutasi yang lebih cepat dibandingkan varian Delta yang sempat menjadi mayor strain di dunia.

Varian yang dinamakan Omicron ini memiliki kemampuan mutasi yang lebih cepat sehingga dibutuhkan vaksin yang mampu bekerja sama cepatnya dengan mutasi virus ini.

Varian yang diberi nama Omicronini masuk ke dalam kode virus B.1.1. 529.

Baca Juga: Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo Masuk Hutan Sulawesi, Kunjungi Penataran Pelatih Satjar Divif 3 Kostrad

Pihak pengembang vaksin seperti Pfizer mengungkapkan bahwa mereka sangat memerlukan data yang lebih banyak terkait dengan strain terbaru ini paling lambat dalam 2 minggu.

“Data ini akan memberikan lebih banyak informasi tentang apakah B.1.1.529 dapat menjadi varian  menjalar yang mungkin memerlukan penyesuaian vaksin kami jika varian tersebut menyebar secara global,” kata perusahaan tersebut dalam bahasa inggris.

Tidak hanya pada Pfizer dan BioNTech, perusahaan lain seperti Jhonson & Jhonson asal Amerika juga mengatakan pada hari jumat lalu bahwa mereka sedang dalam proses pengujian vaksin terhadap varian Omicronini.

Baca Juga: Strategi Senyap Kelompok Teroris JI, Punya Perguruan Bela Diri untuk Latih Anggota ke Medan Perang

“Kami memantau dengan cermat jenis virus COVID-19 baru yang muncul dengan variasi protein spike SARS-CoV-2 dan sudah menguji efektivitas vaksin kami terhadap varian baru yang menyebar dengan cepat di Afrika selatan,” kata J&J dalam bahasa inggris.

Perusahaan lain sekelas AstraZeneca juga sudah mulai menyelidiki varian terbaru tersebut.

Vaksin yang dikembangkan di Universitas Oxford ini diharapkan akan mampu memberikan respon cepat terhadap mutasi baru yang muncul.

“AstraZeneca sudah melakukan riset di lokasi yang sudah teridentifikasi variannya, yakni di Botswana dan Eswatini,” kata perusahaan tersebut dalam bahasa Inggris.

Baca Juga: 5 KSAD Jabat Panglima TNI, Salah Satunya Moeldoko

Moderna, Salah satu perusahaan pembuat vaksin Asal Amerika juga sudah membuat 3 buah booster vaksin.

Booster ini dikhususkan pada varian Omicron yang memiliki kemampuan mutasi tinggi

 “Sejak awal, kami telah mengatakan bahwa ketika kami berusaha untuk mengalahkan pandemi, sangat penting bagi kami untuk proaktif ketika virus berkembang,” kata CEO Moderna Stephane Bancel dalam bahasa Inggris.

Baca Juga: Perbedaan Kodam, Korem, Kodim, Koramil, dan Babinsa

Dengan dukungan penuh dari para pembuat vaksin dunia, bukan tidak mungkin pandemi ini akan segera berakhir. Jaga selalu kesehatan dan selalu menerapkan protokol kesehatan yang ketat.***

Editor: Annisa Fadilla

Sumber: NPR


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x