Presiden Prancis Emmanuel Macron Tuding PM Australia Bohong soal Kontrak Kapal Selam

- 1 November 2021, 17:45 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron menuding Perdana menteri Australia, Morrison telah berbohong soal kontrak kapal selam senilai $90 miliar
Presiden Prancis Emmanuel Macron menuding Perdana menteri Australia, Morrison telah berbohong soal kontrak kapal selam senilai $90 miliar /REUTERS/Wolfgang Rattay/File Photo


RINGTIMES BALI -
Emmanuel Macron menuduh perdana Australia, Scott Morrison, memandang kepadanya terkait kontrak kapal senilai 90 dolar miliar yang dibatalkan.

Macron melontarkan tuduhan itu dalam komentar dadakan kepada wartawan Australia di sela-sela KTT G20 di Roma.

Dia mengatakan dia memiliki banyak rasa hormat dan persahabatan untuk Australia dan orang Australia, tetapi rasa hormat antar negara perlu dibalas.

Baca Juga: Ribuan Staf Perawat di Prancis Mengundurkan Diri Karena Kelelahan

"Anda harus jujur ​​dan Anda harus berperilaku sesuai dan konsisten dengan nilai ini," katanya dikutip dari The Guardian.

Kemudian saat ditanya apakah kepemimpinan Morrison telah membohonginya dengan tidak mengungkapkan dialog rahasia Australia dengan Inggris dan AS mengenai akuisisi kapal selam nuklir, dialog yang akhirnya menjadi pakta Aukus.

Sementara itu, Morrison membantah dia telah berbohong kepada presiden Prancis. Dia mengatakan telah memberi tahu Macron bahwa dia telah membentuk pandangan bahwa kapal selam konvensional tidak akan memenuhi kepentingan strategi Australia ketika kedua pemimpin bertemu di Paris setelah KTT G7 tahun ini.

Baca Juga: Hubungan Prancis dan Inggris Memanas Gegara Kapal Selam AS-Australia

Kemudian Morrison juga mengatakan bahwa keduanya makan malam bersama di Istana lysée.

"Pada tahap itu kami belum membuat perjanjian dengan pihak lain mana pun" katanya.

Meskipun begitu, Morrison mengatakan bahwa dirinya mengecewakan Macron, tetapi dia tidak menolak keputusan untuk meninggalkan kontrak Prancis dan melanjutkan akuisisi kapal selam didukung dalam kemitraan dengan AS dan Inggris.

Baca Juga: PM Inggris Johnson Jelaskan Kesepakatan Kapal Selam AS-Australia ke Prancis

Selain itu, pernyataan skeptis Macron kepada wartawan Australia bahwa kapal selam nuklir Aukus akan tiba sesuai jadwal. Dia mencatat ada 18 bulan tentang lokasi tersebut.

Perlu diketahui bahwa di bawah pakta Aukus, Morrison memutuskan kontrak dengan Prancis untuk membangun 12 kapal bertenaga diesel demi kesepakatan dengan AS untuk delapan kapal bertenaga nuklir.

Prancis mengatakan "dikhianati, ditikam dari belakang dan ditipu". Hal tersebut justru meningkatkan peningkatan yang terjadi sebelum pertemuan antara menteri luar negeri Australia, Marise Payne, dan mitranya dari Prancis yang dirancang untuk mengembalikan hubungan mereka.

Baca Juga: Prancis Tarik Dubes dari AS-Australia Gegara Kapal Selam

Perselisihan dengan Prancis mendominasi perjalanan Morrison ke Roma untuk menghadiri KTT G20.

Tak lama setelah Morrison tiba di Italia, Joe Biden bergerak untuk memperbaiki hubungan pribadi dan politiknya yang rusak dengan Macron dengan mengakui bahwa pengumuman telah menjadi episode canggung.

Biden mengatakan kepada Macron bahwa Prancis telah diberitahu tentang niat Australia untuk membuka jauh sebelum pakta Aukus terungkap secara publik.

Baca Juga: Kecam Pelecehan Pada Nabi Muhammad, Ormas Islam: Bunuh Ekonomi Prancis!

Tidak jelas apakah presiden AS itu menegur Morrison, atau staf seniornya sendiri karena gagal mengikuti perkembangan nuansa tersebut.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x