Prancis Tarik Dubes dari AS-Australia Gegara Kapal Selam

- 19 September 2021, 17:45 WIB
Pemerintah Prancis menarik duta besarnya dari Amerika Serikat (AS) dan Australia setelah perselisihan sengit dalam pembatalan kapal selam.
Pemerintah Prancis menarik duta besarnya dari Amerika Serikat (AS) dan Australia setelah perselisihan sengit dalam pembatalan kapal selam. /Unsplash/Anthony Choren


RINGTIMES BALI -
Pemerintah Prancis dikabarkan telah menarik duta besarnya untuk Amerika Serikat (AS) dan Australia setelah perselisihan sengit atas pembatalan kontrak kapal selam.

Langkah Prancis ini merupakan langkah pertama yang mereka ambil terhadap dua sekutunya (Australia dan AS) dan belum pernah terjadi sebelumnya, seperti diberitakan kantor berita AFP, Sabtu 18 September 2021.

Baca Juga: Makna As Samad dalam Asmaul Husna, Allah Maha Dibutuhkan

Menteri Luar Negeri (Menlu) Prancis Jean-Yves Le Drian menjelaskan, Presiden Emmanuel Macron menarik dubes-dubes tersebut setelah Canberra membatalkan kesepakatan untuk membeli kapal selam Prancis demi mendapatkan kapal selam nuklir Amerika Serikat.

Le Drian mengatakan bahwa keputusan Prancis merupakan bentuk keseriusan dari pengumuman yang dibuat pada 15 September oleh Australia dan AS.

Kemudian Menlu Prancis itu juga mengatakan bahwa pengabaian proyek kapal selam yang telah dikerjakan Australia dan Prancis sejak 2016 merupakan perilaku yang tidak dapat diterima baik oleh sekutu ataupun mitra kerja sama.

Baca Juga: Mantan Tentara Korps Marinir AS Stres, Bunuh 4 Orang Termasuk Bayi

Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden mengumumkan aliansi pertahanan baru antara Australia-AS-Inggris pada hari Rabu 15 September 2021 lalu atas teknologi kapal selam nuklir AS ke Australia serta pertahanan dunia maya, kecerdasan buatan terapan, dan kemampuan bawah laut.

Pengumuman itu rupanya membuat Prancis kehilangan kontrak untuk memasok kapal selam konvensional ke Australia senilai Aus$ 50 miliar.

Selain itu, langkah itu juga meningkatkan kekhawatiran akan pengaruh China yang berkembang di kawasan Indo-Pasifik, di mana Prancis juga ingin melindungi kepentingannya yang mencakup wilayah luar negeri Kaledonia Baru.

Halaman:

Editor: I GA Putu Yuliani Dewi

Sumber: AFP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x