Fosil baru ini dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman tentang keanekaragaman dan jangkauan penghuni laut yang kejam dan jarang diketahui.
Terropterus mungkin sufah memainkan peran penting sebagai predator puncak di ekosistem laut selama periode Silur Awal ketika tidak ada vertebrata besar pesaing di China Selatan.
Baca Juga: China Disebut Terbangkan Senjata Penghancur Satelit, AS Cemas
Pasalnya dari fosil tersebut, kita bisa mengetahui berbagai pola duri dan paku pada ekor makhluk itu, para peneliti juga meyakini kalajengking tersebut memiliki beberapa strategi berbeda untuk berburu makanan.
Namun akhirnya, ketika hiu dan pemangsa lain yang lebih modern ikut bermain, kalajengking ini tidak lagi menguasai laut China dan mungkin tersingkir dari keberadaannya.***