Inggris Peringatkan China Jauhi Aktivitas Berbahaya di Zona Pertahanan Taiwan

- 22 Oktober 2021, 17:10 WIB
Ilustrasi, Inggris memperingati China agar menjauhi aktivitas berbahaya di zona pertahanan Taiwan yang rawan memicu konflik.
Ilustrasi, Inggris memperingati China agar menjauhi aktivitas berbahaya di zona pertahanan Taiwan yang rawan memicu konflik. /Pixabay


RINGTIMES BALI -
Menteri Pertahanan Inggris pada 21 Oktober 2021 memperingatkan China agar tidak melakukan aktivitas berbahaya seperti mengirim pesawat militer ke zona pertahanan udara Taiwan yang dapat memicu konflik.

Beberapa negara Barat dan Taiwan dikabarkan tengah siaga setelah Angkatan Udara China mengintensifkan penerbangannya pada 1 Oktober ke zona pertahanan udara Taiwan.

“Secara militer mereka (China) bersikap, seperti yang sudah kita lihat. Kami pikir itu tidak bijaksana,” kata Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace yang dikutip Reuters.

Baca Juga: Curiga Nuklir Bocor, China Desak AS untuk Ungkap Kronologi Tabrakan Kapal Selam di Laut China Selatan

Selain itu, saat pertemuan NATO, Ben Wallace juga memperingati bahw China bisa saja dalam bahaya akibat mendestabilisasi kawasan, serta hal tersebut dapat memprovokasi konflik lebih lanjut di daerah sengketa lainnya.

Pakar militer mengatakan, kegiatan pengiriman jet tempur pengebom China serta pengiriman jet tempur Taiwan sebagai sebagai bentuk respons, dapat meningkatkan risiko kecelakaan atau salah perhitungan yang bisa memicu krisis.

Pada 9 Oktober lalu, Presiden China Xi Jinping berjanji untuk mencapai penyatuan secara damai dengan wilayah yang masih diklaim bagian negaranya yaitu, Taiwan. Selain itu, ia juga secara langsung menyebutkan penggunaan kekuatan.

Baca Juga: Media Asing Hongkong Sebut Kemenangan Indonesia di Piala Thomas Buat China Tercengang

Akibat dari Hal itu, Taiwan secara tidak langsung mendapat tekanan militer dan politik yang meningkat dari Beijing untuk menerima kedaulatannya atas pulau itu, yang dianggapnya sebagai wilayah yang membangkang. Taipei bersumpah untuk tetap mempertahankan diri.

Terakhir Wallace menambahkan bahwa Perbedaan antara China dan Taiwan perlu diselesaikan melalui metode damai, seperti dengan Hong Kong.**

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x