China Mengecam AS dan Kanada Usai Kirim Kapal Perang Melalui Selat Taiwan

- 18 Oktober 2021, 13:40 WIB
Militer China mengecam perbuatan Amerika Serikat (AS) dan Kanada setelah mengirimkan kapal perang melalui selat Taiwan yang memicu kemarahan
Militer China mengecam perbuatan Amerika Serikat (AS) dan Kanada setelah mengirimkan kapal perang melalui selat Taiwan yang memicu kemarahan /Youtube U.S. Military Post


RINGTIMES BALI -
Militer China mengecam Amerika Serikat (AS) dan Kanada pada 17 Oktober 2021 karena mereka mengirim kapal perang melalui Selat Taiwan.

China mengatakan bahwa kehadiran kapal perang AS dan Kanada itu telah mengancam perdamaian dan stabilitas di kawasan yang masih di klaim milik negaranya.

Seperti diketahui, China juga telah melakukan misi angkatan udara berulang kali ke zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan selama beberapa bulan belakangan ini, sehingga memicu kemarahan Taipei.

Baca Juga: Oposisi Selandia Baru Sebut AS dan Inggris Biarkan China Dominasi Indo-Pasifik

Pada tanggal 1 Oktober, China telah mengirimkan sekitar 150 pesawat ke zona itu untuk meningkatkan ketegangan antara Beijing dan Taipei yang memicu kekhawatiran internasional.

Sementara itu, Militer AS mengatakan bahwa kapal perusak rudal kelas Arleigh Burke USS Dewey berlayar untuk memisahkan Taiwan dari China bersama dengan fregat Kanada HMCS Winnipeg.

Dilansir dari Reuters, Transit Dewey dan Winnipeg melalui Selat Taiwan menunjukkan bahwa Amerika Serikat dan sekutu serta mitra telah berkomitmen dalam menciptakan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

Baca Juga: Pemda China Siapkan Skenario Terburuk Jika Evergrande Runtuh

Selanjutnya Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat China telah meminta pasukannya untuk memantau kapal-kapal dan berjaga-jaga di sepanjang perjalanan.

Sementara itu, ketegangan di Selat Taiwan masih terus berlanjut, hingga saat ini belum ada penembakan serta pesawat China belum dikabarkan memasuki wilayah udara Taiwan untuk memusatkan aktivitas mereka di bagian barat daya ADIZ.

Halaman:

Editor: Suci Annisa Caroline

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x