Network
RINGTIMES BALI - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan melakukan pembicaraan dengan presiden China Xi Jinping usai berdebat mengenai berbagai masalah, salah satunya tentang hak asasi manusia.
Menurut penasihat keamanan nasional Joe Biden, Jake Sullivan, mengatakan bahwa kedua pemimpin tersebut akan mengetahui di mana mereka sedang berada dalam hubungan mitra.
Sebelumnya Beijing marah atas tuduhan pelanggaran hak asasi manusia oleh para pejabat pemerintah AS dan juga desakan Joe Biden atas permasalahan tersebut.
Baca Juga: China Sahkan UU Anti Sanksi Asing untuk Melawan Hegemoni AS
Isu hak asasi manusia muncul di wilayah Xinjiang dan Hong Kong dan AS tengah menuntut penyelidikan penuh dan menyeluruh tentang asal-usul virus corona yang diduga bocor di China.
"Segera kami akan duduk untuk mencari cara yang tepat bagi kedua presiden untuk terlibat," kata Sullivan kepada wartawan dikutip dari CNA.
Sementara itu, Joe Biden dan Xi Jinping diperkirakan akan menghadiri pertemuan G20 pada Oktober mendatang yang diselenggarakan di Italia.
Baca Juga: China Kirim 3 Astronot Pertama ke Stasiun Luar Angkasa
Sullivan mengatakan G20 merupakan salah satu tempat yang memungkinkan untuk pembicaraan semacam itu tapi masih belum ada keputusan akhir yang dibuat secara resmi.
Namun saat ditanya aoakah Joe Biden akan meminta Xi Jinping melakukan penyelidikan tentang asal-usul Covid-19, Joe Biden mengalihkan isu bahwa mereka saling mengenal dengan baik dan ini hanya persoalan bisnis murni.***
