Baca Juga: Industri Musik Korea Jadi Korban Pelanggaran Hak Cipta China
Seorang siswa Vietnam mengatakan bahwa kampanye itu adalah hasil dari stereotip dan prasangka negatif yang menyarankan perempuan Vietnam datang ke Korea hanya untuk mencoba menikah dengan orang Korea.
"Kami, para siswa, pemegang visa pelajar, berada di Korea untuk menerima pendidikan berkualitas tinggi dan mengejar impian kami," ujar siswa tersebut.
"Saya dengan tulus mendesak pihak berwenang Mungyeong untuk membatalkan kampanye. Pernikahan harus menjadi pilihan pasangan itu sendiri dan oleh karena itu," lanjutnya.
"Pemerintah daerah tidak boleh memperlakukan kelompok tertentu hanya sebagai sarana untuk meningkatkan populasi,” pungkasnya.***