PT Pupuk Indonesia Akan Kembangkan green ammonia Menggunakan Adaptasi Teknologi

2 April 2023, 07:30 WIB
Pupuk Indonesia akan mengembangkan green amonia atau amonia hijau, dengan adaptasi teknologi luar negeri agar energi bersih terealisasi /Eri Mulyani/DENI ARMANSYAH/KONTRIBUTOR

RINGTIMES BALI - PT Pupuk Indonesia akan mengembangkan industri green amonia atau amonia hijau, dengan menggunakan adaptasi teknologi luar negeri, tepatnya dari Jepang dan Jerman. Kesempatan ini akan membuka jalinan kerjasama semua pihak yang ingin proyek energi bersih terealisasi.

Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha PT Pupuk Indonesia Jamsaton Nababan menjelaskan bahwa pihaknya turut memperhatikan efisiensi biaya, dalam melakukan pengembangan industri green amonia ini.

“Kami terus melakukan pengembangan dengan cost yang efisien. Salah satu strategi dalam transisi energi adalah green amonia yang menjadi fokus perusahaan saat ini,” ucap Jamsaton, dilansir dari Antara, Sabtu, 1 April 2023.

Jamsaton mengatakan bahwa, pengembangan industri green amonia juga merupakan bukti komitmen PT Pupuk Indonesia, dalam rangka mendukung program pemerintah Indonesia dalam hal transisi energi. Hal ini disampaikannya dalam ajang ‘Pupuk Indonesia Clean Ammonia Forum 2023’.

Baca Juga: Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Sebut Tidak Takut Elektabilitas Turun Usai Tolak Kedatangan Timnas Israel

Lebih lanjut dijelaskan bahwa penting untuk melakukan pengembangan energi bersih, guna mencapai target Net Zero Emission (NZE), sehingga menurut Jamsaton diperlukan upaya bersama semua pihak demi mendukung keberhasilan proyek ini.

Sementara itu, Jepang dan Jerman turut mendukung PT Pupuk Indonesia dalam mengembangkan ekosistem amonia bersih. Hal ini dibuktikan dari adaptasi teknologi pengembangan industri green amonia yang berasal dari Jepang dan dari Jerman.

Kementerian Ekonomi, Industri dan Perdagangan Jepang (METI) menilai bahwa pengembangan amonia bersih ini merupakan salah satu langkah strategis untuk menjalankan agenda dekarbonisasi. Selain itu, menurut METI Indonesia memiliki kemampuan dan juga potensi besar untuk mengembangkan industri clean amonia.

Menurut METI pengembangan amonia bersih ini, 60 persen lebih efektif dalam mengurangi emisi karbon jika dibandingkan dengan menggunakan teknologi co-firing. Hal ini disebut METI telah berhasil diimplementasikan di Jepang.

Baca Juga: Kepala Bapanas Sebut Bantuan Pangan Beras Sudah Mulai Disalurkan Bulog

Bahkan pihak METI sendiri, telah menafsirkan adanya peningkatan permintaan amonia sebanyak 30 juta ton pada tahun 2050. Sehingga, Indonesia pun bisa ikut berperan sebagai pemasok amonia.

Selain itu, Indonesia dan Jepang telah menjalin kerjasama dalam beberapa proyek peningkatan ekosistem amonia bersih. Sehingga, pihak METI berjanji untuk mendukung secara penuh rencana pengembangan serta realisasi proyek green amonia tersebut.

Sementara itu, dukungan yang sama datang dari Jerman, melalui Vice President Industrial Services Bartin Roy. Ia menyebutkan bahwa Indonesia mempunyai potensi besar, dalam pengembangan clean ammonia. Sampai dengan saat ini pihaknya telah melakukan beberapa kajian bersama PT Pupuk Indonesia guna peningkatan standar hasil green amonia.***

Editor: Mahatmanta

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler