Konsumsi BBM Meningkat 25 Persen, Pertamina Jamin Harga Pertalite dan Solar Subsidi Tidak Naik

6 April 2022, 13:48 WIB
Konsumsi Pertalite dan solar subsidi mengalami kenaikan sebesar 25% karena adanya migrasi pengguna Pertamax ke Pertalite. /Dokumen Pertamina

 

RINGTIMES BALI – Imbas dari naiknya harga Pertamax di seluruh Indonesia, konsumsi Pertalite dan solar subsidi mengalami kenaikan sebesar 25% karena adanya migrasi pengguna Pertamax ke Pertalite.

Dengan meningkatnya penggunaan BBM sebanyak 25%, pihak Pertamina menjamin harga Pertalite dan Solar Subsidi tidak akan mengalami kenaikan seperti yang sebelumnya pernah santer terdengar.

Manager Communication dan CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Deden Mochamad Idhani, mengungkapkan kenaikan 25% penggunaan BBM tersebut terdiri dari 15% kenaikan penggunaan Pertalite dan 10% menggunakan Solar Subsidi.

Baca Juga: BLT Minyak Goreng akan Segera Terealisasi, KSP Harapkan mampu Ringankan Beban Masyarakat

Seperti dilansir dari Antar pada Rabu 6 April 2022, PT Pertamina (Persero) melalui Sub Holding Commercial and Trading yaitu PT Pertamina Patra Niaga menjamin distribusi dari pertalite dan solar subsidi dipastikan aman meskipun adanya kenaikan sebesar 25%.

"Semenjak 1 April 2022, telah terjadi peningkatan konsumsi produk BBM jenis Pertalite dan Biosolar masing-masing sebesar 15 persen dan 10 persen," kata Mochamad Idhani dalam siaran persnya di Denpasar, Bali, Selasa 5 April 2022 lalu.

Dia menambahkan, untuk wilayah Bali sendiri, penyaluran BBM jenis Pertalite, Pertamax dan Solar sudah terkendali yakni sebanyak sebesar 12.200 Kiloliter (KL) Pertamax, 55.000 KL untuk Pertalite dan solar sebanyak 13.000 KL per bulan.

Baca Juga: Muslim Bali bisa Vaksin Booster di Masjid Usai Tarawih

Manager Communication dan CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus tersebut juga mengungkapkan stok BBm untuk seluruh terminal masih aman namun hanya terkendala pada proses pengiriman sehingga mungkin aka nada sedikit keterlambatan di masing-masing SPBU.

“Untuk stok BBM di seluruh terminal BBM dalam kondisi aman dan cukup, tapi karena proses penyaluran dari terminal BBM ke SPBU menggunakan mobil tangki dan membutuhkan waktu maka apabila ada SPBU yang butuh suplai butuh jeda waktu pengisian ke SPBU tersebut," ungkap Mochamad Idhani.

Mochamad Idhani juga menekankan bahwa pihaknya menjamin tidak akan ada kenaikan dari dua jenis BBM tersebut dan menjanjikan Pertalite masih di harga Rp7.650 per liter dan solar subsidi Rp5.150 per liter.

Baca Juga: 5 Daftar Lowongan Kerja Terbaru di Bali Per Tanggal 06 Maret 2022

Mochamad Idhani mengatakan bahwa pemilihan jenis BBM yang akan digunakan oleh kendaraan pribadi merupakan hak konsumen sebagai pembeli, namun dia mengapresiasi bagi warga indonesia yang masih tetap menggunakan Pertamax meskipun mengalami kenaikan harga.

“Tentunya pengisian jenis BBM merupakan hak konsumen yang disesuaikan dengan kemampuan dan spesifikasi kendaraan. Tapi kalau konsumen yang sebelumnya pakai pertamax dan terus menggunakan produk itu, kami apresiasi karena mendukung terciptanya udara yang lebih bersih,” ungkap Mochamad Idhani.

Pertamina menjamin stok BBM di terminal-terminal BBM sangat cukup, namun dikarenakan proses pendistribusian menggunakan mobil tangki maka membutuhkan waktu perjalanan atau proses penyaluran dari terminal BBM ke seluruh SPBU.***

Editor: Shofia Faridatuz Zahra

Tags

Terkini

Terpopuler