BLT Minyak Goreng akan Segera Terealisasi, KSP Harapkan mampu Ringankan Beban Masyarakat

6 April 2022, 13:38 WIB
BLT minyak goreng untuk masyarakat akan segera terealisasi, KSP mengharapkan bantuan ini bisa membantu meringankan beban masyarakat. /Antara / Adeng Bustomi/

 

RINGTIMES BALI – Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng untuk masyarakat akan segera terealisasi, Kantor Staf Presiden (KSP) mengharapkan bantuan ini bisa membantu meringankan beban masyarakat.

Program Bantuan langsung Tunai minyak goreng ini adalah salah satu program pemerintah untuk menanggulangi harga minyak goreng yang sempat membuat masyarakat terbebani karena harganya berfluktuasi.

Tenaga Ahli Utama KSP Abraham Wirotomo mengungkapkan tujuan dari BLT minyak goreng ini adalah untuk meringankan beban masyarakat dari kenaikan harga minyak goreng di Indonesia.

Baca Juga: Muslim Bali bisa Vaksin Booster di Masjid Usai Tarawih

Seperti dilansir dari Antara pada Rabu 6 April 2022, BLT minyak goreng sejumlah Rp100 ribu ini ditujukan bagi masyarakat yang kurang mampu yang sudah masuk ke daftar penerima BLT tersebut.

 “Tujuan dari pemberian BLT minyak goreng untuk meringankan beban masyarakat dari kenaikan harga minyak goreng akibat lonjakan di pasar internasional,” kata Abraham Wirotomo, di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu 6 April 2022.

Percepatan penyaluran BLT ini sangat diharapkan segera terealisasi oleh KSP mengingat fungsinya akan sangat berpengaruh besar bagi masyarakat umum dan mampu memperbaiki keadaan perekonomian Indonesia.

Baca Juga: Wakapolda Bali: Vaksinasi Booster Kita Tertinggi Saat Ini, 54,8 Persen

Adapun masyarakat yang akan menerima BLT ini adalah masyarakat yang terdaftar sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Direncanakan, program BLT ini akan diberikan pada bulan April, Mei, Juni 2022.

Namun dalam proses pembayarannya akan disatukan pada bulan April 2022 yakni sejumlah Rp300 ribu per keluarga yang sudah terdaftar sebagai penerima BLT.

BLT minyak goreng ini ditargetkan akan diberikan kepada 23 juta orang dengan rincian 20,5 juta keluarga yang termasuk dalam daftar penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH), serta 2,5 juta pedagang kaki lima (PKL).

Baca Juga: Iphone Raib ketika Berdesakan Nangkil ke Pura Besakih, Resleting Tas Dibuka Paksa Seseorang

Abraham Wirotomo mengungkapkan bahwa penerima BLT minyak goreng merupakan masyarakat yang sudah terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dari kementerian sosial.

Selain itu Abraham Wirotomo juga mengatakan penyaluran BLT yang sudah sesuai dengan DTKS akan menjamin bantuan yang tepat sasaran untuk mencegah adanya kemungkinan data ganda dan data fiktif

 “Dengan demikian penyaluran BLT bisa tepat sasaran, dan ini untuk mencegah potensi data ganda dan fiktif,” ujar Abraham.

Baca Juga: Dinkes Denpasar Gelar Orientasi Kader Desa Peduli AIDS dan Narkoba Guna Tekan Laju Epidemi di Kota Setempat

Ia juga memastikan masyarakat penerima manfaat bisa membelanjakan bantuan di toko atau warung mana pun. Kebebasan ini diberikan untuk mengurangi potensi permainan atau monopoli sejumlah pihak.

“Masyarakat bebas bisa belanja di mana saja. Tapi kami imbau dan berharap, BLT benar-benar digunakan untuk membeli minyak goreng,” demikian kata Abraham Wirotomo.***

Editor: Shofia Faridatuz Zahra

Tags

Terkini

Terpopuler