Usai Harga Naik Konsumsi BBM Meningkat, Pertamina Pastikan Stok di Bali Aman

6 April 2022, 15:35 WIB
BBM jenis Pertalite aman dan mencukupi kebutuhan masyarakat dI Bali /Dok. Pertamina/Pertamina

RINGTIMES BALI – Harga BBM pada 1 April 2021 lalu telah mengalami kenaikan terutama pada bahan bakar jenis Pertamax yang semula berkisar pada Rp9000 hingga Rp9400 per liter, resmi naik menjadi Rp12.500 hingga Rp13.000 per liter.

Namun menurut keterangan yang kami kutip melalui Antara, Deden Mochamad Idhani selaku Area Manager Communication and CSR Pertamina Patra Niaga regional Jatim, Bali dan Nusa Tenggara dalam siaran pers di Denpasar, Bali pada Selasa kemarin, bahwa konsumsi BBM justru meningkat.

“Selama Ramadhan dan jelang Idul Fitri 2022 nanti, diperkirakan ada kenaikan konsumsi untuk BBM sebesar 11 perser, LPG sebesar 6 persen serta kebutuhan bahan bakar pesawat udara yaitu avtur sebesar 4 persen,” kata Deden saat hadiri pers di Denpasar kemarin.

Baca Juga: Kemenkeu Wanti-wanti Ancaman Baru bagi Ekonomi Indonesia, Sri Mulyani: Dulu Pandemi Sekarang Inflasi

Tidak hanya perkiraan itu, disampaikan juga olehnya bahwa kenaikan sudah terjadi sejak 1 April 2022 lalu terhadap jumlah konsumsi BBM terutama jenis Pertalite dan Biosolar.

“Semenjak 1 April 2022, telah terjadi peningkatan konsumsi produk BBM jenis Pertaliter dan Biosolar, masing-masing sebesar 15 persen dan 10 persen,” jelas Deden dalam siaran persnya kemarin yang dikutip dari Antara.

Dugaan kenaikan konsumsi jenis Pertalite dan Biosolar merupakan buntut dari naiknya harga Pertamax justru belum dapat dipastikan oleh pihak pertamina.

Baca Juga: Elon Musk Gabung dengan Dewan Direksi Twitter, Saham Perusahaan Langsung ‘To the Moon’

Menambahkan, Deden juga menjelaskan peralihan tersebut bukan berarti karena kenaikan Pertamax, namun merupakan hak konsumen untuk memilih jenis BBM yang dibelinya.

“Tentunya pengisian jenis BBM merupakan hak konsumen yang disesuaikan dengan kemampuan dan spesifikasi kendaraan. Tapi kalau konsumen yang sebelumnya pakai pertamax dan terus menggunakan produk itu, kami apresiasi, karena mendukung terciptanya udara yang lebih bersih,” tambahnya.

Kenaikan konsumsi BBM jenis pertalite ini sempat dikhawatirkan akan mempengaruhi jumlah ketersediaan stock pada jenis BBM tersebut.

Baca Juga: Muslim Bali bisa Vaksin Booster di Masjid Usai Tarawih

Namun pihak pertamina nyatanya memberikan pernyataan tentang ketersediaan stock yang akan tetap aman.

Deden menjelaskan terkait habisnya stock yang terjadi di beberapa SPBU merupakan akibat dari proses penyaluran yang membutuhkan waktu.

“Untuk stok BBM di seluruh terminal BBM dalam kondisi aman dan cukup, tapi karena proses penyaluran dari terminal penyaluran dari terminal BBM ke SPBU menggunakan mobil tangku dan membutuhkan waktu, maka apabila ada SPBU yang butuh suplai butuh jeda waktu pengisian ke SPBU tersebut,” jelas Deden.

Baca Juga: 5 Daftar Lowongan Kerja Terbaru di Bali Per Tanggal 06 Maret 2022

Ditegaskan pula olehnya bahwa masyarakat tidak perlu mengalami kepanikan dan kekhawatiran atas stok BBM terutama pertalite karena dipastikan stoknya masih aman karena penyaluran stok di wilayah Bali mencakup pertamax sebanyak 12.200 Kiloliter, pertalite 55.000 Kiloliter, dan solar 13.000 Kiloliter.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler