Son of Omicron Disebut Lebih Menular, Ilmuwan Khawatir Bisa Sebabkan Gelombang Kasus Covid-19

27 Januari 2022, 14:15 WIB
Son of Omicron disebut lebih menular dari induknya, ilmuwan khawatir dapat sebabkan gelombang kasus Covid-19. /Pixabay

RINGTIMES BALI – Seorang pakar kesehatan terkemuka telah memperingatkan tentang Son Of Omicron yang dapat menyebabkan gelombang kasus Covid-19 yang mematikan di Australia.

Subvarian Son of Omicron tersebut diklaim jauh lebih menular daripada pendahulunya.

Subvarian Son of Omicron yakni BA.2 telah terdeteksi di seluruh Eropa, dan Denmark telah mencatat 45 persen dari seluruh kasus Covid-19 akibat subvarian tersebut.

Son Of Omicron membuat para ilmuwan di dunia khawatir, dugaan sementara subvarian ini kemungkinan besar akan lebih sulit dideteksi karena hanya dapat dikonfirmasi melalui analisis laboratorium daripada tes PCR.

Baca Juga: Kunci Jawaban Kelas 3 Tema 7 Halaman 76 77 79, Subtema 2 Teks Mengolah Bahan Dasar Pakaian

Profesor Nancy Baxter, Ahli Epidemiologi dari Universitas Melbourne mengatakan bahwa Son of Omicron atau subvarian BA.2 bisa lebih menular daripada pendahulunya yakni BA.1.

"Ini adalah varian yang mereka sebut dengan Putra Omicron," kata Profesor Nancy Baxter seperti yang dikutip dari Daily Mail pada Kamis, 27 Januari 2022.

Ilmuwan dari Universitas Melbourne tersebut mengatakan walaupun belum begitu jelas terkait subvarian BA.2 yang akan memperpanjang gelombang kasus Covid-19 akibat varian Omicron di Australia, tetapi kemungkinan tersebut bisa saja terjadi.

"Sepertinya, jika orang-orang percaya. Itu (subvarian BA.2) bisa lebih menular daripada Omicron," ungkap Profesor Nancy Baxter.

Baca Juga: Penerimaan Polri Jalur SIPSS Tahun 2022 Resmi Dibuka, Simak Program Studi yang Bisa Daftar

Maknus Heunicke, Menteri Kesehatan Denmark mengatakan bahwa varian turunan atau subvarian BA.2 tampaknya akan lebih menular daripada varian Omicron yang terdahulu.

Varian BA.1 atau Omicron telah menyumbang 98 persen dari semua kasus Covid-19 secara global tetapi di Denmark rekor tersebut telah digeser oleh subvarian BA.2 atau Son Of Omicron.

Denmark's top infections disease authority SSI (Statens Serum Institute) mengatakan bahwa perhitungan awal menunjukkan subvarian BA.2 atau Son Of Omicron bisa menjadi 1,5 kali lebih menular daripada varian BA.1.

Namun, hasil analisis awal oleh lembaga tersebut menunjukkan tidak ada perbedaan risiko rawat inap untuk kejadian kasus Covid-19 akibat subvarian BA.2 jika dibandingkan dengan BA.1.

Baca Juga: Download Lagu Aku Lelakimu dari Virzha Kualitas MP3 MP4 Terbaik, Lirik Lengkap

"Ada beberapa indikasi bahwa subvarian BA.2 lebih menular, terutama untuk yang tidak divaksinasi, tetapi subvarian ini juga memiliki kemungkinan dapat menginfeksi orang yang telah divaksinasi," ungkap Tyra Grove Krause, Direktur Teknis SSI.

Tyra Grove Krause juga mengatakan bahwa puncak epidemi Covid-19 di Denmark diprediksi akan sedikit lebih panjang hingga Februari 2022.

Sementara di lain sisi, Badan Keamanan Kesehatan Inggris telah menetapkan subvarian BA.2 sebagai varian yang sedang diselidiki, dengan pernyataan awal bahwa subvarian ini mempunyai kemungkinan mengalami pertumbuhan yang sangat pesat.

Hal ini ditengarai bahwa kasus Covid-19 akibat subvarian BA.2 atau Son of Omicron telah tercatat di Inggris, Swedia, dan Norwegia, tetapi dengan jumlah yang lebih rendah daripada kasus di Denmark.

Baca Juga: 4 Tips agar Sukses Sebelum Usia 30 Tahun Menurut Chandra Putra Negara

Apa itu BA.2?

BA.2 merupakan varian turunan atau subvarian dari Omicron. Subvarian tersebut membawa semua mutasi dari induknya, tetapi memiliki perubahan yang membuatnya lebih sulit untuk dideteksi menggunakan tes PCR.

Kasus Covid-19 akibat varian induk atau Omicron mudah dilacak karena memiliki gen S yang keluar, tidak seperti varian Delta.

Hal ini mengartikan bahwa varian Omicron pada umumnya mudah terdeteksi melalui tes PCR.

Namun, berbeda dengan varian turunannya yang disebut Son of Omicron atau subvarian BA.2.

Baca Juga: Film Drama Komedi An Ant is Riding Tentang Investasi Saham, Diperankan oleh Han Ji Eun dan Hong Jong Hyun

Apakah BA.2 lebih berbahaya?

Hasil analisis awal menunjukkan bahwa subvarian BA.2 sedikit lebih menular daripada varian Omicron atau induknya.

Menurut para ilmuwan subvarian ini telah menjadi varian yang dominan di beberapa bagian India dan Filipina.

Kasus Covid-19 yang terjadi pada saat ini akibat subvarian tersebut telah meningkat di Inggris, Jerman, dan Denmark.

Namun, masih belum terdapat bukti yang menyatakan bahwa subvarian ini dapat menyebabkan kasus Covid-19 dengan tingkat keparahan yang lebih serius.

Baca Juga: Gus Baha Jelaskan Penyakit Orang Saleh yang Berpotensi Lahirkan Tragedi dalam Islam

Perlukah hal tersebut dikhawatirkan?

Dr. Tom Peacock, salah satu ilmuwan pertama yang memperingatkan dunia tentang Omicron, mengatakan tidak ada alasan untuk terlalu khawatir.

Seorang pakar dari Imperial College London mengatakan bahwa subvarian ini tidak akan memiliki dampak substansial pada gelombang kasus Covid-19 yang saat ini tengah terjadi.

Profesor Francois Ballous, ahli genetika di Imperial College London juga mengatakan bahwa seseorang yang tidak terobsesi dengan Covid-19 harus menyikapinya sebagai kejadian yang sama dengan kasus akibat varian Omicron.***

Editor: Rian Ade Maulana

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler