Luhut Sentil I Wayan Koster, Sebut Penanganan Covid-19 di Bali Belum Maksimal

13 Agustus 2021, 08:50 WIB
Menteri Koordinator Kelautan Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan kesal pada Gubernur Bali I Wayan Koster soal penanganan Covid-19. /WAG /

RINGTIMES BALI - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan menginginkan penanganan Covid-19 di Bali dapat teratasi dengan baik sehingga dapat membuka keran pariwisata di Bali.

Untuk itu, Luhut memberikan target pada Gubernur Bali I Wayan Koster satu minggu untuk memperbaiki penanganan Covid-19. Menurutnya jika di tempat lain bisa ditangani mengapa Bali tidak.

"Satu minggu mesti ada perbaikan, harus ada perbaikan pak Gubernur sudah saya beritahu tadi, karena tempat lain bisa kok disini gak di sini berarti temen-temen di Bali ini tidak mengurus kepercayaan orang luar untuk datang kemari," ungkapnya saat mengunjungi sejumlah isoter (isolasi terpusat) pasien Covid-19 di Bali, 12 Agustus 2021.

Baca Juga: Luhut Sebut Penanganan Covid-19 Selama PPKM Jawa Bali Menggembirakan, Turun 59 Persen

Luhut dan Mendagri Tito Karnavian mengutamakan pulau ini karena menurutnya pulau Bali adalah gerbang pariwisata Indonesia. 

Jika sampai turis tidak datang dan Bali tidak bisa menunjukan penanganan yang baik terkait penyakit mematikan ini dengan benar dan serius maka jangan salahkan pemerintah, tekannya karena ia sudah berusaha maksimal sementara di daerah tidak siap.

Saat ia berkoordinasi dengan Gubernur Bali I Wayan Koster, Mendagri Tito Karnavian dan pejabat terkait, Luhut nampak kesal dan memotong pembicaraan Koster.

Baca Juga: PPDN Wajib Tunjukkan SWAB PCR Negatif saat Berkunjung ke Bali di Masa PPKM

"Saya gak mau dengar, siapkan nyatanya tidak siap saya dapat laporannya dari anak buah saya tiga hari sama laporannya seperti ini pak Dandim dengan pak panglima jadi kalau kita gak kompak yang meninggal rakyat kita ini pak rektor sudah bantu," tandasnya.

Ia menilai kinerja Koster tidak maksimal sehingga strategi penangannan Covid-19 di Bali yang dijalankan tidak bekerja dan masih dari harapan.

"Kalau begini terus turisnya gak datang yang menderita itu rakyat Bali nanti ngeluh gak ada turis," cetusnya lagi pada Koster.

Baca Juga: Luhut Sebut Penanganan Covid-19 Selama PPKM Jawa Bali Menggembirakan, Turun 59 Persen

Menko Luhut meyakinkan bahwa bagi yang dinyatakan Covid harus masuk isoter. Karena di sini ditangani dan dilayani dengan baik, karena ada dokter, obat-obatan yang cukup, dan ada oksigen yang cukup.

"Baru positif jangan berkecil hati, ini bukan aib," ajaknya seraya mencontohkan keluarganya turut menjadi keganasan pandemi Covid-19, mulai anak, menantu hingga cucu, yang
kesemuanya melewati proses penyembuhan di lokasi isoter.

Di sisi lain, Luhut Binsar Panjaitan mengajak seluruh pemegang kebijakan di Bali untuk bersatu padu menangani penyebaran pandemi, mengingat tingkat kasus di Bali yang dinilainya masih tetap stagnan.

Baca Juga: Jokowi Tersirat Serahkan Kelanjutan PPKM Level 4 ke Daerah, Bali Tunggu Inmendagri

"Ayo kita semua sama-sama perbaiki diri, jangan saling salah-salahan, patuhilah anjuran dan kebijakan pemerintah. Karena kami mengkaji semua itu dari semua sudut, kami lihat dari semua disiplin ilmu baik dari epilognya, sosialnya, baik dari ekonominya, hingga ketahanan politik," dalam keterangannya dikutip dari rilis Pemprov Bali.

"Tak ada satu pun satu pejabat, institusi atau negara yang punya pengalaman menangani kasus seperti ini sepanjang sejarah, semenjak terakhir terjadinya wabah flu puluhan tahun lalu atau sekitar tahun 1917," pungkasnya.***

Editor: Muhammad Khusaini

Tags

Terkini

Terpopuler