Benjamin Netanyahu Resmi Dilengserkan dari Kursi PM Israel, Ketahui Penggantinya

14 Juni 2021, 17:49 WIB
Benjamin Netanyahu akhirnya secara resmi dilengserkan pada 13 Juni 2021 /Reuters/Ronen Zvulun

RINGTIMES BALI - Benjamin Netanyahu secara resmi dilengserkan dari kursi Perdana Menteri Israel setelah parlemen Israel membuka sesi khusus untuk melakukan pemungutan suara terkait koalisi pemerintahan baru pada Minggu 13 Juni 2022.

Parlemen Israel alias Knesset akhirnya mengakhiri kepemimpinan Netanyahu yang selama 12 tahun berturut-turut menjabat sebagai Perdana Menteri Israel.

Knesset lantas memilih mantan sekutu Netanyahu, Naftali Bennett, sebagai Perdana Menteri Israel yang baru.

Dilansir dari AFP, Bennett merupakan seorang nasionalis sayap kanan Yahudi, jutawan teknologi, dan mantan komandan pasukan khusus Israel.

Baca Juga: Israel Ungkap Alasan Hancurkan Gedung Kantor Berita di Gaza Palestina

Dia dilantik sebagai pemimpin koalisi delapan partai yang sebenarnya terbagi secara ideologis, tetapi disatukan karena kemuakan mereka terhadap Netanyahu.

Sebelum dilengserkan, Netanyahu bersumpah bahwa dia akan terus berada di politik meski nanti menjadi oposisi.

Netanyahu telah lama menjadi tokoh dominan dalam politik Israel. Oleh pendukungnya, dia disebut sebagai "Raja Bibi" dan "Tuan Keamanan”.

Sementara itu, para pengkritiknya menyebut Netanyahu sebagai "menteri kejahatan".

Setelah drama politik yang berlarut-larut selama beberapa pekan terakhir, 60 kursi di Knesset memilih untuk melengserkan Netanyahu sedangkan 59 kursi berpendapat sebaliknya.

Baca Juga: Fakta Kedekatan Hubungan Arab Saudi dengan Israel hingga Pembujukan Pangeran Salman Atas Perang Gaza

Jumlah kursi di Knesset berjumlah 120 kursi. Itu artinya, Netanyahu dilengserkan hanya dengan selisih suara yang sangat tipis.

Di sisi lain, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dengan cepat memberi selamat kepada Bennett.

"Saya berharap dapat bekerja sama dengan Perdana Menteri Bennett untuk memperkuat semua aspek hubungan yang erat dan langgeng antara kedua negara,” kata Biden.

“Israel tidak memiliki teman yang lebih baik daripada AS," tambah Biden.

Setelah Netanyau dilengserkan, orang-orang merayakannya dengan memenuhi alun-alun di dekat Knesset dan berpawai ke Tel Aviv.

Baca Juga: China Sahkan UU Anti Sanksi Asing untuk Melawan Hegemoni AS

Orang-orang bertepuk tangan, bersorak, dan mengibarkan bendera.

Sebelum sesi khusus Knesset digelar, Bennett mengatakan kepada Knesset bahwa pemerintahnya bakal mewakili seluruh Israel.

Dia menuturkan, Israel telah dipandu ke dalam pusaran kebencian dan pertempuran.

"Waktunya telah tiba bagi para pemimpin yang berbeda, dari semua populasi, untuk berhenti, menghentikan kegilaan ini,” ujar Bennet.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: AFP

Tags

Terkini

Terpopuler