Israel Ungkap Alasan Hancurkan Gedung Kantor Berita di Gaza Palestina

9 Juni 2021, 07:43 WIB
Gedung yang menaungi kantor media Al Jazeera dan AP saat diserang rudal Israel. /Ashraf Abu Amrah/Reuters

 

RINGTIMES BALI - Israel mengatakan bahwa sebuah gedung media Gaza yang menjadi sasarannya digunakan Hamas untuk menghambat pertahanan udara.

Tetapi Associated Press, yang kantornya dihancurkan dalam serangan itu, meminta bukti kejelasan kepada Israel tentang fakta sebenarnya.

Dilansir dari CNA, Duta Besar Israel untuk Amerika Serikat, Gilad Erdan, memberikan penjelasan tentang keputusan untuk menyerang menara saat itu.

Baca Juga: Menara Moshe di Tel Aviv Israel Hangus Terbakar Akibat Hantaman Rudal Hamas ‘Ini Faktanya’

"Unit itu mengembangkan sistem jamming elektronik untuk digunakan melawan sistem pertahanan Iron Dome (perisai anti rudal roket)," kata Erdan.

Penjelasan itu disampaikan saat ia bertemu dengan kepala kantor berita, Gary Pruitt, di kantor pusatnya di New York.

Dia kemudian menawarkan bantuan Israel untuk membangun kembali biro Associated Press, salah satu kantor berita utama dunia bersama dengan Agence France-Presse dan Reuters.

Baca Juga: Masjid Al Aqsa Makin Tegang Usai Kelompok Yahudi Masuk Dikawal Polisi Israel

"Israel melakukan segala yang bisa dilakukan untuk memastikan tidak ada karyawan atau warga sipil yang terluka selama operasi penting ini," katanya.

Pernyataan tersebut dirilis sehari setelah pertemuannya dengan para eksekutif AP.

"Sebaliknya, Hamas adalah organisasi teroris genosida yang tidak mempedulikan pers. Ia sengaja menempatkan mesin terornya di wilayah sipil, termasuk di kantor-kantor yang digunakan oleh media internasional," katanya.

Baca Juga: Terungkap Alasan Israel Mati-matian Ingin Kuasai Masjid Al Aqsa, Ternyata Ada Terowongan Rahasia

Sementara itu, Pasukan Pertahanan Israel mengatakan bahwa Hamas menyimpan peralatan khusus di gedung Menara Jala bertujuan untuk mengganggu Iron Dome.

Di sisi lain, AP terus menyerukan pembebasan penuh dari setiap bukti yang dimiliki Israel sehingga faktanya terbuka untuk umum.

"Kami belum menerima bukti untuk mendukung klaim ini," kata organisasi berita tersebut.

AP dan kelompok hak media internasional sebelumnya menyerukan penyelidikan independen atas tuduhan bahwa Menara Jala digunakan Hamas.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: CNA

Tags

Terkini

Terpopuler