Guguran Terus Terjadi, BPPTKG Yogyakarta Jelaskan Kondisi Terkini Gunung Merapi

- 15 November 2020, 04:21 WIB
Guguran Terus Terjadi, BPPTKG Yogyakarta  Jelaskan Kondisi Terkini Gunung Merapi
Guguran Terus Terjadi, BPPTKG Yogyakarta Jelaskan Kondisi Terkini Gunung Merapi /ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/hp

RINGTIMES BALI - Gunung merapi masih terus menunjukkan aktivitas pasca peningkatan status dari waspada menjadi siaga pada 5 November lalu.

Guguran terus terjadi dan menimbulkan suara gemuruh yang terdengar sampai pemukiman warga di Kawasan Rawan Bencana (KRB) tiga.

"Guguran bisa terdengar, kalau kabut hanya bisa terdengar. Kalau cerah itu kadang terlihat gugurannya," ungkap Staf Ahli Geologi Gunung Api BPPTKG Yogyakarta Ir Dewi Sri Sayudi, sesuai sosialisasi bahaya Merapi di Baledesa Jrakah, Sabtu, 14 November 2020, seperti dikutip RINGTIMES BALI dari laman RRI.

Baca Juga: Ini 12 Gejala Diabetes yang Wajib Diwaspadai, Salah Satunya Kesemutan

Menurut Dewi sapaan akrabnya, guguran material saat ini terjadi dan masuk ke kali Senowo dan masuk kali lama.

Sebagian juga masuk kali Apu di Klakah. Makanya pihaknya mengimbau masyarakat yang dekat dengan kawasan lava diminta ikut memantau sekarang ini guguran sudah intensif atau belum. 

"Apapun masyarakat ini kunci keberhasilan kita. Evaluasi akan semakin detail kalau ada tambahan informasi dari masyarakat," jelasnya.

Baca Juga: Tips Bersepeda Aman untuk Pemula, Mulai dari Pemilihan Sepeda Hingga Rute

Dia juga menyampaikan bahwa kegempaan Merapi seismisitas maupun kegempaan deformasi masih meningkat. Peningkatan aktivitas setiap hari terjadi.

"Hari ini Sabtu, 14 November 2020 deformasi Merapi 12-13 cm per hari tertangkap dari Pos Babadan," katanya. 

Pergerakan magma juga terus terjadi ke sektor barat laut. Saat ini terjadi pemendekan deformasi pemendekan ke arah barat laut. "Yang penting kini terjadi pemendekan deformasi yang diukur dari Babadan," kata ia.

Baca Juga: Gelar Resepsi Pernikahan Saat Pandemi, Cek Dulu Aturan-Aturan Ini

Kendatipun guguran terus terjadi, namun Dewi menegaskan bahwa kubah baru belum muncul. Pemantauan terakhir 3 November 2020 belum ada indikasi kubah baru. "Dari pemotretan atas belum ada material baru yang muncul di dalam kawah Merapi," sambungnya.***

Editor: I GA Putu Yuliani Dewi

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x