Lama Menghilang, Anak SBY Akhirnya Buka Suara, AHY : Indonesia Punya Tanggung Jawab Moral!

- 30 Oktober 2020, 04:25 WIB
Lama Menghilang, Anak SBY Akhirnya Buka Suara, AHY : Indonesia Punya Tanggung Jawab Moral!
Lama Menghilang, Anak SBY Akhirnya Buka Suara, AHY : Indonesia Punya Tanggung Jawab Moral! /instagram.com/agusyudhoyono/

RINGTIMES BALI - Gejolak yang ditimbulkan Prancis pasca pernyataan Presiden Emmanuel Macron yang dinilai menghina Islam dan melecehkn Nabi Muhammad terus berlanjut.

Berbagai pihak menyuarakan keberatan dan kecaman atas sikap Presiden Prancis tersebut.

Di Indonesia, berbagai pendapat pun bermunculan, yang pada intinya ikut mengecam tindakan yang dilakukan Presiden Macron tersebut.

Baca Juga: Bukan Mahasiswa, Narasi TV Bongkar Pelaku Pembakaran Halte Sarinah Saat Demo Tolak UU Cipta Kerja

Salah satu tokoh yang akhirnya ikut berkomentar adalah Agus Harimurti Yudhoyono, yang lebih akrab disapa AHY.

Putra sulung mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono(SBY) ini akhirnya muncul setelah lama tak muncul dihadapan selama pandemi Covid-19.

AHY yang sempat berkarir di dunia militer, saat ini adalah Direktur Ekswkutif The Yudhoyono Institute (TYI) dan pendiri AHY Foundation.

Baca Juga: Meningkatkan Kualitas Hidup dengan Detox Media Sosial

AHY juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2020-2025 menggantikan SBY.

Putra sulung mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono(SBY) ini akhirnya muncul setelah lama tak terlihat dihadapan publik selama pandemi Covid-19.

AHY mengaku bahwa ia masih memantau kondisi Indonesia bahkan dunia. Mengenai pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, AHY mengaku geram dengan ucapan Presiden Prancis yang dianggap menghina Islam.

Baca Juga: Pergoki Suami Asyik Nonton Film Porno, Apa yang harus Dilakukan? Simak Ini 6 Cara untuk Atasinya

Pada 29 Oktober 2020, AHY mengunggah postingan di akun twitternya @AgusYudhoyono :

"Saya mengikuti perkembangan berita ttg kontroversi Presiden Perancis Emmanuel Macron terkait penerbitan kartun Nabi Muhammad SAW. Dilihat dari aspek apapun, sikap Macron tetap tidak bisa dibenarkan," tulis akun @AgusYudhoyono mengawali thread yang dibuatnya.

" Kebebasan dlm demokrasi hrs didasari pd toleransi & penghormatan thdp keberagaman, termasuk dlm konteks agama. Masy Perancis dgn demokrasi yg mapan tentu paham, menjadikan Nabi Muhammad SAW sbg kartun bs melukai umat Islam dunia. Sayang, hal semacam itu seolah dibiarkan berulang2," ujar putra sulung SBY lewat akun Twitternya @AgusYudhoyono

Baca Juga: 9 Produk Fintech yang Bisa Kamu Jadikan Referensi, Pastikan Terdaftar dan Diawasi OJK

AHY juga menyebut bahwa dirinya adalah pecinta demokrasi.

"Sbg pecinta demokrasi, saya berharap Perancis sbg negara  demokrasi yg mapan, mampu jadi contoh yg baik dlm perlindungan & penghormatan trhdp hak-hak kelompok minoritas. Saya meyakini, demokrasi, kebebasan & toleransi bisa berjalan beriringan
Untuk itu, mewakili @PDemokrat, saya mendorong & mendukung pemerintah RI utk bersikap tegas. Pemanggilan Dubes Perancis oleh @Kemlu_RI hrs pastikan pesan Indonesia benar2 didengar. Jangan membiarkan kontroversi ini  berlarut2 & timbulkan hal2 tdk produktif di tengah pandemi," lanjut akun @AgusYudhoyono seperti dikutip RINGTIMES BALI.

AHY menyebut Indonesia punya tanggung jawab moral, karena memiliki populasi Muslim terbesar di dunia.

Baca Juga: BSU BLT BPJS Ketenagakerjaan Termin I Gagal Disalurkan pada 152 Ribu Pekerja, Segera lakukan Ini

"Sbg negara dgn populasi Muslim terbesar dunia, Indonesia punya tanggung jawab moral utk suarakan aspirasi Muslim dunia. Saya jg mengajak sdr2 umat Islam utk menahan diri & tdk terprovokasi. Mari kita buktikan,Islam sbg Rahmatan Lil Alamin, membawa rahmat & pesan damai bagi dunia," lanjut akun @AgusYudhoyono

Sebelumnya, Presiden Emmanuel MacronPresiden mengeluarkan pernyataan kurang sedap terhadap umat Muslim.

Presiden Prancis ini menganggap respon terhadap materi karikatur satir Nabi Muhammad SAW di Tabloid Charlie Hebdo itu berlebihan.

Pernyataan kontroversial Presiden Macron 
bermula dari insiden pembunuhan seorang guru sejarah bernama Samuel Paty yang mempertontonkan karikatur Nabi Muhammad SAW di Tabloid Charloe Hebdo pada pertengahan Oktober 2020 lalu.

Baca Juga: 4 Jenis Fintech yang Wajib Kamu Ketahui

Orang nomor satu di Prancis itu juga menyebut kasus pembunuhan guru itu bertentangan dengan kebebasan berekspresi.***

Editor: I GA Putu Yuliani Dewi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x