Terkenal Kritis, Berikut Perjalanan Hidup Din Syamsudin

- 19 Oktober 2020, 17:12 WIB
Presidium KAMI Din Syamsuddin.* /Instagram @m_syamsuddin./Pikiran Rakyat Cirebon
Presidium KAMI Din Syamsuddin.* /Instagram @m_syamsuddin./Pikiran Rakyat Cirebon /

RINGTIMES BALI - Karena keikutsertaannya dalam Koalisi Aksi Menyelematkan Indonesia (KAMI) bersama Gatot Nurmantyo dan tokoh-tokoh nasional lainnya, Muhammad Sirajuddin Syamsuddin atau biasa dikenal dengan Din Syamsuddin menjadi buah bibir masyarakat.

Pada tanggal 18 Agustus 2020 di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Din Syamsuddin bersama dengan Gatot Nurmantyo dan tokoh-tokoh nasional lainnya bersepakat dan mendeklarasikan gerakan moral bernama KAMI.

KAMI merupakan gerakan moral yang bertujuan menegakkan kebenaran dan menciptakan keadilan bagi masyarakat.

Baca Juga: Tips Mengatasi Sakit Perut Bagian Bawah Ketika Sedang Berlari

Din Syamsuddin merupakan pria kelahiran di Sumbawa, NTB pada 31 Agustus 1958. Masa pendidikan dasar dan menengahnya kental dengan nuasa religius. Dirinya bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Tsanawiyah Nahdhatul Ulama (NU) Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat (NTB)

Usai menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah, Din Syamsuddin melanjutkan pendidikannya ke Pondok Pesantren Darussalam Gontor, Jawa Timur dan selesai pada tahun 1975.

Usai mondok di Gontor, Din Syamsuddin melanjutkan kuliah di IAIN Syarif Hidayatullah di Fakultas Ushuluddin, Jurusan Perbandingan Agama dan ia sukses meraih gelar sarjananya pada tahun 1982.

Baca Juga: 5 Ikan Hias Harga Murah, Mulai Harga Rp5 Ribuan Meski Dulu Dikenal Mahal

Usai meraih gelar sarjananya, Din Syamsuddin menuntut ilmu master dan doktornya di luar negeri. Kuliah di University of California, Los Angels (UCLA), Amerika Serikat, Interdepartmental Programme in Islamic Studies.

Selain pendidikannya yang tinggi, Din Syamsuddin juga aktif dalam organisasi. Pada usia pelajar Din Syamsuddin bahkan telah diberi kepercayaan untuk memimpin Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Cabang Sumbawa.

Lalu pada jenjang perkuliahan, Din Syamsuddin aktif pada Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).

Baca Juga: Kajari Jaksel Jamu Soto Dua Jenderal Tersangka Djoko Tjandra, MAKI: Berlebihan dan Harus Diganti

Kegiatan organisasi Din Syamsuddin pun berlanjut ke Pemuda Muhammadiyah hingga dirinya didapuk menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah.

Din sudah dianggap tokoh Muhammadiyah yang kritis terhadap pemerintah.

Lalu pada 2014, Din Syamsuddin Resmi Jadi Ketua Umum MUI menggantikan Sahal Mahfudz yang meninggal dunia pada Jumat 24 Januari 2014.

Baca Juga: Kemenpar Luncurkan Program ‘Start Your Journey’ Pelatihan Bidang Fotografi dan Ilustrasi

Pada tahun 2015, ia digantikan oleh KH Ma'ruf Amin sebagai Ketua Umum MUI yang baru.

Selain keorganisasian, Din Syamsuddin pun sempat terjun ke dunia politik sekitar 7 tahun lamanya sejak tahun 1993.

Din Syamsuddin dipercaya untuk menjadi Ketua Departemen Penelitian dan Pengembangan DPP Golkar dan pernah menjadi Anggota MPR dari Fraksi Golongan Karya serta sempat ditunjuk untuk menjadi Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Depnaker RI.

Baca Juga: Biasa Tumbuh Liar, Simak 5 Cara Mudah Merawat Tanaman Alocasia

Namun mulai tahun 2000, Din Syamsuddin mengundurkan diri dari dunia politik dan aktif di dunia akademisi, organisasi keagamaan, dan sosial.

Ia menjadi dosen di berbagai Perguruan Tinggi, seperti UMJ, UHAMKA, UI, dan UIN. Gelar kehormatan Guru Besar pun telah diperolehnya dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Din Syamsuddin juga aktif di dunia Internasional, seperti di Center for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC), World Islamic People's Leadership (WIPL), World Council of World Islamic Call Society (WCWICS), Asian Committee on Religions for Peace (ACRP), serta World Peace Forum (WPF).

Baca Juga: Spesifikasi Lengkap OPPO Reno 4 Pro, Cek Sebelum Membeli

Sementara di Indonesia, Din Syamsuddin sering dikenal sebagai cendekiawan dan akademisi. Din juga dikenal sebagai tokoh yang sangat pluralis dan toleran terhadap agama lain bahkan dirinya melekat dengan sosok sebagai tokoh Muhammadiyah yang kritis terhadap kebijakan pemerintah.***

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x