RINGTIMES BALI - Demo penolakan Omnibus Law Cipta Kerja yang anarkis pada Kamis 8 Oktober 2020, berbuntut trendingnya tagar #OmnibusLawTurunkanJokowi di media sosial twitter.
Hingga pukul 09.30 WIB tagar #OmnibusLawTurunkanJokowi sudah diretwett sebanyak 50 ribu tuitan
Diprediksi tagar ini akan menembus hingga 1 juta lebih.
Baca Juga: ShopeePay Perluas Jangkauan ke Lebih dari 500 Outlet Planet Ban
Tagar #OmnibusLawTurunkanJokowi muncul diduga buntut kekesalan warga pada Presiden Jokowi yang enggan menemui para pendemo. Warganet menyindir Jokowi yang diduga lebih suka memilih ketemu bebek daripada rakyatnya.
Seperti diunggah oleh akun @linalinzc ia menulis demikian
Maafkan Bapak ini lebih suka ketemu Bebek dari pada Rakyat. #OmnibusLawTurunkanJokowi
Maafkan
Bapak ini lebih suka ketemu Bebek dari pada Rakyat.#OmnibusLawTurunkanJokowi pic.twitter.com/ozUbVrOrzE— Pejuang Amplop Cokelat (@Linalinzc) October 9, 2020
Tak hanya itu, aksi anarkisme aparat terhadap para pendemo menjadi penyebab munculnya tagar ini.
Tagar #OmnibusLawTurunkanJokowi ini juga diduga bentuk kekesalan buruh atas diketoknya Omnibus Law Cipta Kerja yang merugikan kaum buruh dan elemen masyarakat lainnya.
Di ambil 1 trus di keroyok
Selemah itukah mental polisi Indonesia? #OmnibusLawTurunkanJokowi pic.twitter.com/MbceK2IMOU— FebRuansYah (@faizinfeb) October 8, 2020
Seperti yang diunggah oleh akun @faizinbeb yang menyesalkan tindakan aparat terhadap para demonstran.