Latar Belakang Hingga Akhir Pemberontakan PRRI / Permesta di Indonesia, Ada Campur Tangan CIA Juga

- 23 September 2020, 07:26 WIB
Sejarah pemberontakan PRRI / Permesta
Sejarah pemberontakan PRRI / Permesta /

Baca Juga: Peristiwa Penting pada 22 Agustus, Salah Satunya Terbentuknya BKR

Operasi Mena sendiri yang terdiri dari Operasi Mena I dan Operasi Mena II bertujuan untuk mengamankan Kepulauan Halmahera.

Operasi Mena I yang dipimpin oleh Pieters ditugaskan untuk merebut kembali Jailolo, sedangkan Operasi Mena II yang dipimpin oleh Holnhulz ditugaskan untuk merebut kembali Morotai.

Pada tanggal 27 Mei 1958 dalam sebuah konferensi pers yang diadakan di Jakarta, Pieters mengatakan bahwa sekitar 400 prajurit Permesta telah dikepung di Jailolo dan telah menerima ultimatum dari TNI untuk menyerahkan diri.

Baca Juga: Rentetan Peristiwa Bersejarah 19 Agustus Salah Satunya Berakhirnya Perang Dunia II

Operasi Sapta Marga juga adalah bagian dari operasi gabungan Operasi Merdeka. Operasi Sapta Marga sendiri yang terdiri dari empat operasi terpisah bertujuan untuk merebut kembali daerah-daerah di Sulawesi Utara dan Tengah.

Kubu dari Permesta lambat lain semakin memprihatinkan. Pada tanggal 17 Desember 1960, pertemuan antara Tumbelaka, Mantiri, dan Arie Supit menyetujui langkah-langkah konkrit untuk mengakhiri pemberontakan.

Baca Juga: Lihat Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini untuk Sambut Gajian

Langkah-langkah tersebut adalah sebuah permohonan dari Menteri Pertahanan/KASAD agar para pemberontak kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi dan pernyataan dari kubu Permesta yang menyatakan bahwa mereka siap untuk kembali.

Akhir dari pemberontakan ini adalah  anggota Permesta dan Ventje Sumual menyerah tanpa syarat pada 1961 dan mendekam di Rumah Tahanan Militer di Jakarta. Ia langsung dibebaskan begitu Soeharto menjabat sebagai presiden.***

Halaman:

Editor: Tri Widiyanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x