Penjelasan Mahfud MD Terkait Pengrusakan di Mapolsek Ciracas yang Libatkan Institusi TNI-Polri

- 30 Agustus 2020, 05:40 WIB
Menkopolhukam Mahfud MD
Menkopolhukam Mahfud MD /

RINGTIMES BALI - Terkait pengrusakan Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD meminta kasusnya diproses sesuai aturan hukum yang berlaku.

"Ya supaya diproseslah kan ada aturan-aturan hukumnya," kata Mahfud seusai bersilaturahmi dengan para seniman dan budayawan di Yogyakarta, Sabtu malam.

Mahfud meminta tidak ada aksi main hakim sendiri apalagi memicu kekerasan terkait kasus yang melibatkan institusi TNI dan Polri itu.

Baca Juga: Kronologi Penyerangan dan Pembakaran Polsek Ciracas, TNI Bantah Terlibat

"Jangan sampai terjadi main hakim sendiri kemudian membiarkan kekerasan apalagi itu TNI dan Polri. Supaya itu diselesaikan dengan baik," kata dia, dikutip Ringtimes Bali dari ANTARA Minggu 30 Agustus 2020.

Meski demikian, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu meyakini kasus itu lebih mudah diselesaikan karena pimpinan TNI dan Polri memiliki hubungan yang dekat.

"Saya tahu pimpinan tertinggi Polri dan pimpinan tertinggi TNI, Panglima dan Kapolri itu hubungannya dekat sehingga akan lebih mudah menyelesaikannya," kata Mahfud.

Baca Juga: Peristiwa Penting Hari Ini 29 Agustus, Gottlieb Daimler Hingga Terbentuknya DPR

Kerusuhan Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu 29 Agustus 2020.
Kerusuhan Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu 29 Agustus 2020.

Sebelumnya sekitar pukul 01.45 WIB Mapolsek Ciracas diserang segerombolan orang tidak dikenal yang merusak sejumlah fasilitas.

Penyerangan yang dilakukan sekitar 100 orang itu berbuntut pada pembakaran satu unit mobil dinas Wakapolsek Ciracas, satu unit bus operasional dirusak di bagian kaca, pagar Mapolsek yang dirobohkan, serta kaca kantor pelayanan yang pecah.

Selain itu dua anggota polisi yang sedang berpatroli dilaporkan terluka akibat diserang.

Baca Juga: Benarkah Prabowo Hendak Belanja Alutsista Bekas, Mau Permalukan Indonesia

Sementara itu, Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) Mayjen TNI Eddy Rate Muis di Jakarta, Sabtu menerangkan saat ini pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah anggotanya.

Prada MI bisa terancam melanggar Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) jika terbukti menjadi penyebab kasus perusakan Markas Kepolisian Sektor Ciracas, di Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur yang terjadi Sabtu dini hari 29 Agustus 2020 dini hari itu.


"Apakah ini ada akibat berita atau isu yang hoaks? jadi kita masih bekerja. Kalau memang ini terbukti ada berita hoaks ini tentunya akan dijerat dengan Undang-Undang ITE," katanya.

Saat ini ada sekitar 10 orang yang diperiksa baik dari institusi TNI dan Polri.

Baca Juga: Fakta, Konflik PT. SML hingga Kriminalisasi Effendi Buhing dan Videonya Viral Ditangkap Polisi

Sebelumnya pihak TNI membantah jika ada anggotanya terlibat dalam peristiwa aksi main hakim sendiri itu.***

Editor: Triwidiyanti Prasetiyo

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x