Terungkap, Staf KPU Yahukimo Henry Jovinski Pernah Terima Ancaman Sebelum Dibunuh

- 22 Agustus 2020, 13:59 WIB
Almarhum Staf KPU Yahukimo, Papua, Henry Jovinski./
Almarhum Staf KPU Yahukimo, Papua, Henry Jovinski./ /

"Eskalasi politik, pasti akan meningkat menjelang pilkada, terutama soal keamanan, tingkat konfliknya tinggi sehingga harus ada jaminan keamanan petugas kita selama dalam menjalankan tugas,” kata Ilham, usai mengunjungi keluarga almarhum Henry Jovinski di Jalan Sunan Ampel, Desa Kedungmalang, Kecamatan Sumbang, Banyumas, Jawa Tengah, Jumat 21 Agustus 2020 lalu.

Pihak keamanan wajib memberikan pengawalan dan memastikan petugas KPU aman dalam menjalankan tugas, tidak ada intervensi dari pihak manapun dan tidak ada tindak kekerasan yang mengancamnya.

Ilham mengakui sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian, meminta supaya KPU dibantu dalam menjalankan tugas negara, terutama petugas KPU yang sedang menjalankan tahapan pilkada di daerah-daerah.

Baca Juga: Anggaran Pilkada Jangan Sampai Mubazir, ini Kata Pengamat Politik

"Pihak keamanan wajib memberikan pengawalan dan memastikan petugas KPU aman dalam menjalankan tugas, kami harus bekerja dengan rasa aman, tidak ada intervensi maupun kekerasan " tambahnya.

Mengenai perkembangan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan terhadap Henry Jovinski ini, Ilham mengatakan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib.

Namun, harapan keluarga besar KPU, pelaku dihukum sesuai dengan perbuatannya yang sudah menghilangkan nyawa orang lain.

Baca Juga: Amien Rais Tolak Keras Ketum PAN jadi Mentor Politik Gibran di Pilkada Solo, Kenapa?

Sebagaimana dimuat sebelumnya di Pikiran-rakyat.com dengan judul "Rutin Donor, Henry Malah Meninggal akibat Kehabisan Darah Usai Dibunuh, KPU: Minta Jaminan Keamanan".

Ilham mengakui tragedi berdarah yang menimpa staf KPU membuat semua KPU seluruh Indonesia berduka.

Halaman:

Editor: Triwidiyanti Prasetiyo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah