Bak,'Game PUBG', Gatot Nurmantyo 'Ditembak Peluru', Ahmad Yani: Norak dan Kekanakan

- 21 Agustus 2020, 10:46 WIB
Gatot Nurmantyo
Gatot Nurmantyo /

Mantan Anggota Komisi III DPR ini menilai penyerangan dengan peluru usang ini merupakan cara norak dan kekanak-kanakan. "Kaya orang kebakaran jenggot, gugup," imbuhnya seperti dikutip Ringtimes Bali dari laman Warta Ekonomi, Jumat 21 Agustus 2020.

Baca Juga: Anggaran Pilkada Jangan Sampai Mubazir, ini Kata Pengamat Politik

Yani tak membantah, Gatot sudah lama berteman dengan TW. Pertemanan keduanya sudah terjalin sejak Gatot menjadi ajudan Jenderal (Purn) Edi Sudrajat, Panglima ABRI, dan Menteri Pertahanan dan Keamanan era Presiden Soeharto. Tapi, hal itu tidak membuktikan Gatot bermain proyek dengan TW.

KAMI, sambung Yani, menerima Gatot karena memiliki kesamaan pandangan. "Yang bergabung dengan KAMI ini punya kesamaan melihat Indonesia saat ini. Sama dengan jati diri kami. Yang cocok boleh bergabung. Siapa saja," bebernya.

Dia pun meminta cara-cara menyudutkan KAMI dengan serangan seperti yang dilayangkan pada Gatot dihentikan. Seharusnya, menurut Yani, pemerintah dan DPR berterima kasih dengan kehadiran KAMI.

Baca Juga: Amien Rais Tolak Keras Ketum PAN jadi Mentor Politik Gibran di Pilkada Solo, Kenapa?

Organisasi itu bisa jadi alternatif penyambung suara rakyat, yang disebut Yani tidak mungkin lagi ditampung DPR. "Daripada rakyat mengambil jalannya sendiri, lebih bahaya lagi," tandasnya.

Pentolan KAMI lainnya, Syahganda Nainggolan, lebih santai menanggapi serangan terhadap Gatot itu. "Kalau dia (Gatot) deket dengan TW, bagus dong. Artinya, dia tidak bermusuhan dengan taipan," ujar Syahganda.

Syahganda mengungkapkan, dengan kedekatan itu, Gatot punya peluang untuk membuat rakyat lebih makmur. Gatot disebutnya punya konsep pembagian kesejahteraan yang menarik yakni jika kekayaan atau aset negara berupa hutan atau tambang dikelola swasta maka 70 persennya harus diberikan kepada negara atau koperasi.

Baca Juga: Firli Bahuri : Pilkada Bebas dari Politik Uang

Halaman:

Editor: Triwidiyanti Prasetiyo

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x