Kriminolog Sebut Kasus Yodi Prabowo Bunuh Diri yang Aneh, Ini Rentetan Faktanya, Anti Klimaks

- 1 Agustus 2020, 09:15 WIB
Kartu Identitas Metro TV Yodi Prabowo.
Kartu Identitas Metro TV Yodi Prabowo. /Antara

Konsumsi narkoba

Penyidik kepolisian juga menemukan kandungan amfetamin positif dalam urine Yodi Prabowo saat dilakukan screening narkoba pada saat proses autopsi dilaksanakan. Amfetamin diketahui sebagai zat yang kerap ditemui dalam narkoba jenis pil ekstasi.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat menambahkan, kandungan ekstasi di dalam tubuh Yodi turut memperkuat dugaan bunuh diri.

Baca Juga: Fakta Baru Kematian Yodi Prabowo, Ada Sosok Pindahkan Motor Almarhum dari TKP

Tubagus menyebut seseorang yang berada dalam pengaruh narkobna bisa melakukan hal yang sama sekali tidak terpikirkan oleh orang normal.

"Apa pengaruhnya yang oleh orang normal tidak mungkin? Meningkatkan keberanian orang luar biasa. Maka yang harus diukur pengaruh amfetamin terhadap keberanian yang tidak mungkin dilakukan korban," jelas Tubagus.

Masalah kesehatan

Yodi memilih lokasi sepi tempat untuk mengakhiri hidupnya, dari hasil napak tilas yang dilakukan penyidik bahwa lokasi tersebut merupakan rute sehari-hari yang dilalui editor Metro TV itu untuk berangkat dan pulang kerja.

Baca Juga: Polisi Bantah Kekasih Yodi Tak Kooperatif saat Diperiksa, akan Dipanggil Ketiga Kalinya

Depresi diduga menjadi penyebab utama Yodi bunuh diri, bahkan penyidik kepolisian menemukan bukti transaksi elektronik keuangannya melakukan pembayaran ke rumah sakit.

Halaman:

Editor: Triwidiyanti Prasetiyo

Sumber: Permenpan RB Galamedianews RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x