[Update] Banjir Bandang di Luwu Utara : 38 Meninggal dan 10 Lainnya Hilang

- 22 Juli 2020, 15:45 WIB
Dampak Banjir Bandang di Kabupaten Luwu Utara, Sulsel, update Rabu (22/7). Humas BNPB
Dampak Banjir Bandang di Kabupaten Luwu Utara, Sulsel, update Rabu (22/7). Humas BNPB /

Kerusakan lahan produktif mencakup 219 hektar lahan pertanian dan 241 hektar lahan sawah.

Baca Juga: Laut Denmark Berubah Menjadi Merah Ditengah Pandemi Covid-19 Karena Tradisi

Upaya penanganan darurat lain yang dilakukan dengan pendirian dapur umum yang tersebar di enam titik.

Menurut informasi yang diperoleh Pusdalops BNPB, ketersediaan dapur umum masih kurang untuk memenuhi kebutuhan permakanan para penyintas.

BPBD dan instansi terkait mendistribusikan bantuan logistik melalui motor trail untuk menjangkau wilayah yang sulit dijangkau dengan kendaraan roda empat.

Baca Juga: Sasar Zona Merah, PMI Gianyar Semprot Ribuan Liter Disinfektan di 5 Titik Wilayah ini

Tantangan ini mengakibatkan distribusi bantuan logistik belum dapat diakses para penyintas di beberapa titik dengan optimal.

Beberapa faktor memicu terjadinya banjir bandang, salah satunya hujan berintensitas tinggi sejak 12 – 13 Juli lalu, yang kemudian menyebabkan Sungai Rongkong, Sungai Meli dan Sungai Masamba meluap pada Senin (13/7), pukul 21.00 waktu setempat.

Di samping banjir bandang, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Geologi (PVMBG) telah memetakan potensi gerakan tanah yang terjadi di sejumlah kecamatan di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Google Classroom Tanpa Internet dan Kuota? Begini Caranya

Halaman:

Editor: I Dewa Putu Darmada


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah