[Update] Banjir Bandang di Luwu Utara : 38 Meninggal dan 10 Lainnya Hilang

- 22 Juli 2020, 15:45 WIB
Dampak Banjir Bandang di Kabupaten Luwu Utara, Sulsel, update Rabu (22/7). Humas BNPB
Dampak Banjir Bandang di Kabupaten Luwu Utara, Sulsel, update Rabu (22/7). Humas BNPB /

RINGTIMES BALI – Perkembangan pascabanjir bandang Kabupaten Luwu Utara per Selasa (21/7), pukul 22.00 waktu setempat, jumlah korban meninggal dunia (MD) mencapai 38 orang dan 10 lainnya masih dinyatakan hilang.

Upaya penanganan darurat terus dilakukan oleh pemerintah daerah setempat.

Raditya Jati Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB memaparkan, warga yang mengalami luka-luka mencapai 106 orang, 22 di antaranya menjalani rawat inap dan sisanya rawat.

Baca Juga: Kapal Bermuatan Kendaraan Bermotor Terbakar di Perairan Belitung

Sedangkan pengungsian, BPBD Kabupaten Luwu Utara mencatat 3.627 KK atau 14.483 orang masih mengungsi di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Sabang, Baebunta dan Masamba).

"BPBD setempat masih mendata populasi penyintas yang berada di Kecamatan Baebunta Selatan, Malangke dan Malangke Barat," ungkapnya, dalam keterangannya Rabu (22/7).

Sementara itu, perkembangan terkini kerugian mencakup rumah terdampak 4.202 unit, tempat usaha mikro 82, tempat ibadah 13, sekolah 9, kantor pemerintah 8, fasilitas kesehatan 3, fasilitas umum 2 dan pasar 1.

Baca Juga: Kapal Bermuatan Kendaraan Bermotor Terbakar di Perairan Belitung

Sedangkan kerusakan infrastruktur meliputi jalan sepanjang 12,8 km, jembatan 9 unit, pipa air bersih 100 m dan bendungan irigasi 2 unit.

Menurut pantauan BPBD setempat, akses Jalur poros Masamba – Baebunta, Jalan Poros di Kecamatan Sabbang menuju Desa Malimbu masih tertimbun lumpur dan hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua.

Halaman:

Editor: I Dewa Putu Darmada


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x