"Label Teroris KKB bkn krn kebencian, Kt NKRI jgn cuma slogan tapi Negara hrs hadir melindungi segenap warganya dr aksi kekerasan, bebas dr rasa takut," tulis Muannas Alaidid dikutip dari seputratangsel.pikiran-rakyat.com.
Sementara itu, warga Papua asli Ambrosius Mulat mengecam label yang disematkan pada KKB.
"Yang Punya rumah dan Tanah West Papua adalah OPM kok penjajah datang lalu melabelkan nama sebagai Teroris? Kami OAP bertanya Lalu bagaimana dengan aparat mengatasnamakan negara menembak rakyat Papua apakah itu juga terorisme state," kecamnya di akun twitter @Mulalt_.
Baca Juga: Shalat Idul Fitri Bisa Dilakukan di Lapangan atau Masjid, Gus Yaqut: Patuhilah Prokes
Sebagaimana diketahui, Pemerintah Indonesia melalui Menko Polhukam RI Mahfud MD telah menetapkan KKB Papua sebagai teroris hal ini didasari lantaran KKB kerap melakukan pembunuhan, pembakaran dan kekerasan lainnya.
"Beberapa bulan terakhir ini terutama akhir-akhir ini banyak pembunuhan terhadap warga sipil secara kejam terhadap guru, tukang ojek, KPU, pembakaran rumah,
pembunuhan macam macam sekali sehingga kita menganggap ini sudah memenuhi unsur terorisme," ungkapnya dalam keterangannya 2 April 2021.
Bahkan, Mahfud gerakan ini secara terang-terangan mengajak Indonesia untuk berperang.
"Menantang perang kepada TNI Polri dan itu diviralkan silakan Polri TNI datang kesini akan kita potong lehernya kita akan bunuh semua kan gitu nah itu uda teror," beber Mahfud.