Network
RINGTIMES BALI - Pemerintah telah memastikan jika program Bantuan Subsidi Upah (BSU) BPJS Ketenagakerjaan yang selama ini diberikan pada pekerja dibawah upah Rp5 juta dihentikan di tahun 2021.
Meski skema ini tidak dilanjutkan, Kemnaker menegaskan bahwa alokasi dana insentif bantuan untuk para pekerja tetap ada yaitu melalui program Kartu Prakerja.
Program ini kata Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah diharapkan dapat tetap membantu masyarakat khususnya para pekerja yang terkena dampak Pandemi Covid-19.
Baca Juga: Anggaran Program Kartu Prakerja Menjadi Rp20 Triliun di 2021
"Kita tidak menggunakan skema subsidi upah (BSU), tapi program Kartu Prakerja yang disitu ada insentifnya tetap dilanjutkan," kata Menaker Ida dikutip dari laman Antara, Rabu 10 Februari 2021.
Dipaparkannya alokasi Kartu Prakerja sangat besar yakni sekitar Rp20 triliun sementara anggaran yang dialokasikan untuk BSU BPJS Ketenagakerjaan di APBN 2021 tidak ada.
Bahkan menurutnya insentif Prakerja lebih besar dari BSU BPJS Ketenagakerjaan. Untuk diketahui total bantuan yang akan diperoleh para pekerja jika mendaftarkan bantuan ini sebesar Rp3,55 juta.
Baca Juga: Beredar Link Daftar Kartu Prakerja Gelombang 12 Dapat Uang Rp600 Ribu, Hoaks atau Fakta
Uang senilai Rp3,55 juta ini memiliki rincian sebagai berikut Rp600 ribu untuk biaya pelatihan tiap bulan selama 4 bulan sebesar Rp2,4 juta dan Rp1 juta untuk insentif biaya pelatihan.
Setelah selesai mengikuti pelatihan, tersedia survei dan peserta akan kembali mendapatkan Rp150 ribu sebagai biaya survei.
